UKM Fordimapelar Ajak Peserta GRADENER Jadi Content Creator

  • 28 Februari 2023
  • 809

Banyaknya jumlah pengguna internet di Indonesia, berikan peluang besar bagi siapa saja untuk menjadi content creator. Sayangnya, peluang emas ini jarang diperhatikan dan dimanfaatkan dengan baik.

 

Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Forum Diskusi Penelitian, Penalaran, dan Penerbitan Kampus (Fordimapelar) menggagas webinar yang mengajak peserta agar tidak hanya menjadi penikmat konten, namun juga sebagai content creator yang dapat menghasilkan pundi-pundi rupiah.

 

 Webinar Gradener bertajuk “Transformation of Literary Works as Gen Z Creative Content” tersebut mengundang Dafi Muammar, Founder Sekreatif dan content creator, Sabtu, (11/2).

 

Dafi membuka dengan menjelaskan materi mengenai modal menjadi content creator. Sebuah konten tidak hanya berupa video, nemun berupa gambar grafis, artikel, dan podcast.

 

“Selain gawai dan internet, seorang content creator harus memiliki rasa kepercayaan diri dan keuletan yang tinggi. Sejujurnya, saya pikir hanya satu dari sejuta yang mengunggah video yang menjadi viral. Karena menjadi viral dan punya banyak jam tayang itu juga membutuhkan banyak kerja keras dan ketekunan,” jelas Founder Sekreatif

 

Mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya itu menyarankan peserta webinar untuk mengupayakan keunggulan, bukan kesempurnaan.

 

“Jangan menunggu kontennya sempurna baru diunggah, kita sudah melakukan yang terbaik kalau ada masukan, itu bisa jadi masukan untuk kita ke depan,” ujarnya

 

Ia juga membagikan langkah-langkah yang dilalui saat membuat konten yaitu brainstorming, storyboard, photoshoot, editing, publishing dan juga evaluation.

 

 “Tentunya bisa berbeda untuk masing masing content creator, tapi untuk garis besar sangat mirip,” tambahnya

 

Sebagai seorang content creator, Dafi menerima jam kerja yang fleksibel, barang gratis dan banyak peluang lainnya. Namun, keuntungan yang didapatkan nyatanya berimbang dengan risiko berupa terlalu banyak kompetitor, adanya perang konten, dan juga risiko stres.

 

“Menjalani profesi content creator juga harus diimbangi dengan tanggung jawab terhadap audiens. Tanggung jawab itu berarti konten yang dihasilkan tidak menjiplak dan memiliki nilai bagi audiens. Sebagai content creator kita perlu membayar waktu yang dihabiskan audiens untuk menonton atau melihat,” tutup Dafi (Nabila)

 

 

 


https://untag-sby.ac.id
https://www.untag-sby.ac.id