Portal Berita Online YPTA 1945 Surabaya
Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Fordimapelar Untag Surabaya berkesempatan berkontribusi dengan pengabdian dan pemberdayaan masyarakat di Kelurahan Dukuh Menanggal, Kecamatan Gayungan, Surabaya.
Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa) merupakan serangkaian proses pembinaan Ormawa oleh perguruan tinggi yang diimplementasikan dalam program pengabdian dan pemberdayaan masyarakat.
Dengan mengangkat topik seputar Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), program yang tersusun berjudul “Optimalisasi Rebranding, Digital Marketing, dan Managament Auditing Dalam Mendukung UMKM Kue Kering Kelurahan Dukuh Menanggal Menjadi Kelurahan Wirausaha Yang Berkelanjutan”.
Ketua Tim PPK Ormawa UKM Fordimapelar, Rahmania Risky Putri Yonsa mengaku merealisasikan program yang disusunnya selama 3 bulan, yaitu Juli hingga Oktober.
Mahasiswa yang keerap disapa Risky tersebut juga menjelaskan tujuan dari pelaksanaan PPK Ormawa yang bertemakan pengabdian dan pemberdayaan masyarakat pada produksi kue kering dan basah adalah guna diperluas dan dikembangkan lagi usaha UMKM para masyarakat setempat hingga meningkatkan perekonomian mereka.
“Tim kami (UKM Fordimapelar) memilih tema usaha kue kering dan kue basah untuk dikembangkan dan diberdayakan agar nantinya dapat memperluas jangkauan calon konsumen produk-produk kue kering dan kue basah dari UMKM di Kelurahan Dukuh Menanggal sehingga dapat meningkatkan perekonomian di warga setempat itu sendiri,” ungkap Ketua Tim itu (23/9).
Dalam PPK Ormawa yang dilaksanakannya, terdapat 3 program kerja, diantaranya program Re-Branding, Digital Marketing, dan Managament Auditing. Program pertama berisikan upaya untuk mengoptimalkan dalam perbaruan dan pengubahan ikon yang menjadi identitas produk dengan desain yang jauh lebih menarik dari sebelumnya agar menarik perhatian serta mudah dikenali sebagai suatu produk.
Program kedua adanya pengoptimalan dan peningkatan penjualan melalui media online, dan program yang terakhir seputar pelatihan dalam pengelolaan keuangan atau budgeting.
“Kalau Re-Branding itu untuk mengoptimalkan perbaruan produk seperti menyediakan logo produk dengan desain yang jauh lebih menarik, label kemasan dilengkapi dengan expired date dan tagline setiap umkm yang menjadi ciri khas, hampers kue terbagi menjadi dua desain hampers yaitu tema Ramadhan dan non Ramadhan,” ujarnya.
Selain itu adanya neon box, id card pelaku usaha. “Kemudian, Digital Marketing dilakukan untuk mengoptimalkan dan meningkatkan kuantitas jual produk melalui Instagram, Tiktok, Facebook, katalog digital, barcode katalog, WhatsApp Business, dan Linktree,” lanjutnya.
Terakhir Managament Auditing memberikan pelatihan kepada pelaku UMKM tentang kontrol keuangan melalui pembukuan manual dan melalui aplikasi sepran dan dilengkapi dengan buku panduan penggunaan sepran dan pembukaan manual.
Risky mengaku melaksanakan pengabdian dan pemberdayaan di Dukuh Menanggal sebab adanya potensi di dalamnya serta UKM Fordimapelar dalam PPK Ormawa bertujuan membantu pelaku UMKM Dukuh Menanggal dalam mengembangkan dan meningkatkan penjualan dari usaha mereka.
“Melihat kondisi UMKM Dukuh Menanggal yang memiliki banyak potensi untuk dikembangkan lagi agar menjadi kelurahan wirausaha yang bisa membantu perekonomian masyarakatnya, maka kami memilih untuk mengembangkan program agar bisa memaksimalkan potensi yang ada melalui kegiatan PPK Ormawa tersebut,” tambahnya.
Kegiatan ini sendiri bertujuan meningkatkan penjualan produk, meningkatkan omset usaha pelaku UMKM melalui berbagai program pendukung yang berfokus pada pengembangan bisnis dan usaha mereka
Meskipun melewati setiap tantangan dan hambatan yang dilalui, Tim PPK Ormawa UKM Fordimapelar berhasil memberikan kontribusi yang manfaat sehingga meningkatkan pendapatan masyarakat setempat dalam program yang direalisasikan.
“Sempat ada beberapa tantangan dan hambatan yang kami hadapi, namun untungnya program yang kami lakukan ini sangat menguntungkan bagi pelaku usaha UMKM dengan memberikan manfaat yang banyak terutama pada peningkatan pendapatan baik bagi masyarakat, perangkat desa, dan khususnya bagi pelaku usaha UMKM kue kering itu sendiri,” tutupnya. (Arvina)