Portal Berita Online YPTA 1945 Surabaya
Sebanyak 120 mahasiswa telah terdaftar di UKM Taekwondo, dan 70 calon anggota baru bergabung dalam acara Malam Keakraban (Makrab), yang menjadi tradisi tahunan UKM Taekwondo Untag Surabaya. Acara ini tidak hanya bertujuan mempererat tali persaudaraan antar anggota, tetapi juga menjadi langkah awal dalam pembinaan atlet muda sekaligus memperkuat regenerasi anggota.
Suasana kehangatan dan semangat kebersamaan terasa kental di Kedai Rhythm Surabaya pada Minggu (8/9/24) malam. Makrab menjadi wadah bagi anggota baru dan lama untuk saling mengenal lebih dekat. Selain itu, pertemuan ini juga digunakan untuk mengenalkan UKM Taekwondo secara lebih mendalam kepada para anggota baru.
Akbar Putra Pradana, Ketua Umum UKM Taekwondo Untag Surabaya periode 2024-2025, menunjukkan antusiasmenya terhadap acara ini. Dia menjelaskan bahwa setelah Makrab, kegiatan akan dilanjutkan dengan latihan bersama.
“Setelah makrab, kita kembali ke agenda schedule kita, jadi teman-teman hari Minggu udah makrab. Dan Senin bisa langsung latihan Bersama. Jadi rencana kegiatan yang kita share di makrab akan segera dilaksanakan,” ucap Akbar (20/9)
UKM Taekwondo Untag Surabaya berfokus pada olahraga bela diri yang memadukan teknik-teknik kaki dan tangan. Uniknya, setiap atlet taekwondo mengenakan seragam yang disebut dobok, berwarna putih atau hitam, dengan sabuk yang disebut dhee.
Menariknya, untuk bergabung dengan UKM Taekwondo, calon anggota tidak perlu memenuhi kriteria khusus. Setiap mahasiswa Untag Surabaya dapat bergabung tanpa perlu memiliki latar belakang seni bela diri.
“Untuk mengikuti olahraga taekwondo tidak ada persyaratan khusus, jadi barangkali teman-teman mahasiswa baru yang tidak mempunyai basic sama sekali kita bisa ikutin, jadi kita buat sebagai regenerasi pada pengurus-pengurus berikutnya,” tegas Akbar
Latihan rutin di UKM Taekwondo diadakan tiga kali seminggu—Senin, Kamis, dan Minggu sore bagi mahasiswa kelas sore. Latihan ini menerapkan prinsip kesetaraan, di mana tidak ada perbedaan antara laki-laki dan perempuan. Beban latihan disesuaikan dengan kemampuan fisik masing-masing anggota.
UKM Taekwondo memiliki komitmen kuat untuk membina atlet sekaligus memastikan regenerasi anggotanya. Meski beberapa anggota mungkin tidak berbakat dalam bela diri, mereka tetap bisa belajar tentang organisasi melalui UKM.
“Kami membibit atlet dan sebagai sebagai penerus regenerasi dikarenakan harapan para pengurus terdahulu untuk selalu mengaktifkan UKM Taekwando, karena beberapa kali sempat vakum dan memulainya lagi agak susah. Jadi maba-maba kita usahakan untuk tetap stay, meskipun tidak bisa bela diri namun bisa belajar organisasi di UKM,” tutup Akbar (Ayuni)