Portal Berita Online YPTA 1945 Surabaya
Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Teater Kususma Untag Surabaya berhasil menggelar Pentas Apresiasi bertajuk ‘Umbu Renjana’. Pentas Apresiasi ini menjadi kegiatan rutin yang diadakan tiga bulan sekali oleh UKM Teater Kusuma.
Dalam sambutannya, Pembina UKM Teater Kusuma Dr. Suroso, M.S., Psikolog menyebutkan bahwa Surabaya telah berhasil terkenal dengan tanamnya.
“Saya berharap Surabaya juga dapat terkenal sebagai kota budaya dengan mengeksistensikan nilai-nilai kebudayaan yang ada di dalamnya, termasuk seni teater,” tandasnya
Dalam pertunjukan pentas apresiasi, UKM Teater Kusuma mempersembahkan sebuah teater komedi berjudul “Mencari Sang Semar”. Penampilan ini mengisahkan keramaian masyarakat dalam menyambut tahun politik. Menjaga perdamaian dan menghormati segala perbedaan pandangan politik merupakan pesan moral yang dapat dipetik dari penampilan ini.
Pentas Apresiasi ini berkolaborasi dengan Komunitas Teater Genta Nuswantara yang turut menampilkan sebuah drama berjudul “Ragam Resah Kehidupan Bangsa”. Penampilan tersebut menceritakan tentang isu dan kesenjangan sosial antara petinggi negara dan masyarakat sipil. Selain itu, UKM Teater Kusuma juga berkolaborasi dengan UKM Tari Untag Surabaya dengan menampilkan Tari Sri Ganyong tarian asal Banyuwangi.
Di tengah acara, UKM Teater Kusuma membuka ajang pentas spontanitas kepada para penonton yang hadir untuk menyalurkan karya-karya untuk ditampilkan. Seperti yang disampaikan oleh Bintang pada wawancara dengan Tim Warta 17 Agustus.
“Kita sebagai pembuat acara ingin menyebarkan virus budaya dan kesenian kepada para penonton, agar mereka terpancing untuk berkarya dan menyebarkan kesenian. Maka dari itu, kita sediakan wadah seperti pentas spontanitas ini,” papar Bintang (15/6)
Acara ditutup dengan penampilan monolog berjudul Atmamantra yang mengisahkan tarian lengger asal Jawa Tengah. Penampilan dramatical yang disutradarai Yulian Ibra ini menceritakan tentang seorang pria feminism yang sering mendapatkan hinaan dan dikucilkan dari lingkungan sekitarnya
“Saya berasal dari Sampit, Jawa Tengah. Maka dari itu saya ingin memperlihatkan kesenian tari lengger dari daerah saya agar lebih dikenal oleh masyarakat luas,” tutur Ibra
Tarisa Ikhtiara, Penonton Teater sekaligus anggota UKM Teater Kusuma mengatakan bahwa pementasan apresiasi ini luar biasa. Lebih lanjut, walaupun ada yang bermain peran bukanlah pemain teater secara spontanitas.
“Pertunjukan ini sangat luar biasa hebat untuk mahasiswa yang barangkali beberapa dari mereka baru pertama kali melakukan pementasan. Teman-teman crew, baik artistik maupun yang lainnya sudah bertugas sedemikian rupa baiknya. Mungkin yang lain hanya tertuju pada aktor dan aktris yang ada di depan. Namun, kemeriahan Pentas Apresiasi tidak terlepas dari upaya dari panitia di belakang layar secara totalitas,” pungkasnya (15/6) (Elisa)