Portal Berita Online YPTA 1945 Surabaya
Kemuslimahan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Kerohanian Islam Untag Surabaya menggelar acara kajian ‘Never Stop Learning to be High Value Muslimah’ dihadiri oleh Ning Widad Bariroh dari Pondok Pesantren Bayt Al Hikmah Pasuruan, Sabtu (18/5).
Kajian yang digelar UKMKI Untag Surabaya ini merupakan bagian dari UKMKI untuk memperkaya wawasan dan meningkatkan kualitas spiritual serta intelektual para Muslimah di lingkungan kampus.
“Kami berharap kajian ini bisa menjadi inspirasi bagi para Muslimah untuk terus berupaya meningkatkan diri dalam berbagai aspek kehidupan,” ujar Firda, selaku panitia kegiatan
Ning Widad Bariroh, Pengasuh Pondok Pesantren Bayt Al-Hikmah Pasuruan sekaligus pemateri kajian, menyampaikan poin penting tentang peran dan tanggung jawab seorang Muslimah. Dirinya memulai dengan menjelaskan bahwa menjadi seorang Muslimah berarti memahami dan menjalankan rukun Islam, rukun iman, dan ihsan.
“Rukun Islam, seperti sholat dan puasa, membantu menjaga kesehatan badan kita. Bukan kita yang menjaga rukun Islam, tapi rukun Islam yang menjaga kita. Selain itu, Rukun iman menjaga akal agar tetap sehat, jika kita paham esensinya, kita tidak akan mudah menuruti hawa nafsu. Sedangkan ihsan adalah konsep tertinggi dalam beribadahlah seperti kamu melihat Allah. Jika tidak berhasil, maka yakinlah bahwa Allah selalu melihat kamu,” jelasnya (18/5)
Ning Widad juga menyoroti pentingnya memahami sejarah perempuan dalam Islam. Di masa lalu, perlakuan terhadap perempuan sangat tidak adil, mereka tidak memiliki hak dan dianggap sebagai benda.
“Islam datang untuk menghapus persepsi buruk tentang perempuan dan mengangkat martabat mereka. Kita harus tahu nilai wanita dalam Islam itu seperti apa,” tegasnya
Selain itu, Ning Widad menekankan pentingnya menjadi wanita yang shalihah, yang membawa manfaat dan kebaikan bagi orang lain.
“Wanita bukan mengabdi kepada suami, tapi kepada kebaikan dan kemaslahatan di jalan Allah. Tubuh wanita milik wanita itu sendiri dan Allah untuk dimanfaatkan secara bermartabat,” ucapnya
Lebih lanjut, Ning Widad menyinggung soal muslimah harus memiliki kemandirian dalam berbagai aspek seperti ekonomi, politik, spiritual, dan emosi.
“Gambaran ideal Muslimah dalam Quran mencakup kemandirian ekonomi seperti Khadijah, kemandirian politik seperti Ratu Bilqis, kemandirian spiritual seperti Maryam, serta kemandirian emosi dan kemampuan menentukan pilihan pribadi seperti Khadijah dan Aisyah,” tandas Ning Widad
Para peserta antusias bertanya mengenai berbagai topik, mulai dari cara menjaga sholat malam, menghadapi kegagalan, hingga tips dalam memilih teman yang baik. Ning Widad menekankan pentingnya kesabaran dan keteguhan dalam menghadapi takdir.
“Semua takdir Allah itu baik, hanya kadang kita kurang sabar menunggu hikmahnya. Tetap langitkan doa-doa terbaik karena kita tidak pernah tahu anak panah mana yang melesat untuk doa kita,” katanya menutup sesi dengan bijak
Acara ditutup dengan doa bersama dan harapan bahwa kajian seperti ini dapat terus berlanjut di masa mendatang, memberikan manfaat dan inspirasi bagi seluruh Muslimah.
“Terima kasih Kemuslimahan UKMKI Untag Surabaya, telah menghadirkan acara yang memberikan semangat baru dan tekad bagi kami yang hadir untuk menjadi Muslimah yang lebih baik dan berharga di mata Allah,” tukas Mas'uliyatin Nafilah, salah satu peserta kajian asal Unair Surabaya. (Nabila)