Ungkap Rahasia Sukses Pemasaran di Dunia Pendidikan

  • 07 Februari 2024
  • 449

Supangat, M.Kom., Ph.D., ITIL., COBIT., CLA, Direktur Direktorat Sistem Informasi (DSI) Yayasan Perguruan 17 Agustus (YPTA) Surabaya dalam menjelaskan mengenai berbedaan marketing, advertising, promotion, publicity, public relation, dan sales, dalam opening speech acara Crafting Content Workshop 2024.

 

Supangat memaparkan bahwa marketing adalah strategi umum yang digunakan untuk memasarkan layanan pendidikan kepada calon mahasiswa.

 

“Ini melibatkan serangkaian aktivitas, termasuk identifikasi pasar target, analisis pesaing, dan pengembangan pesan yang menarik bagi calon mahasiswa,” jelasya (1/2/24).

 

Advertising dalam penjelasannya, merupakan salah satu pemasaran yang menampilkan pesan atau promosi produk atau layanan melalui berbagai media, seperti televisi, radio, cetak, dan online. Tujuannya untuk menjangkau audiens yang lebih luas dan meningkatkan kesadaran (awareness) terhadap instansi.

 

Promotion adalah upaya untuk meningkatkan penjualan atau popularitas produk atau layanan melalui insentif seperti diskon, kontes, atau hadiah. Publicity, berkaitan dengan pemberitaan dan eksposur gratis yang diperoleh oleh instansi melalui media, baik itu dalam bentuk berita, liputan acara, atau ulasan produk.

 

“Promotion dapat menjadi bagian dari strategi pemasaran yang lebih luas untuk menarik perhatian konsumen dan mendorong tindakan. Publicity, ini bisa menjadi alat yang sangat efektif dalam membangun citra positif bagi merek tanpa biaya langsung,”

 

Selajutnya, public relations adalah manajemen hubungan antara organisasi dan publiknya. Ini mencakup komunikasi proaktif dengan para stakeholder, penanganan krisis, dan upaya untuk memelihara reputasi dan kepercayaan masyarakat terhadap merek.

 

Terakhir, sales adalah proses penjualan langsung layanan kepada calon konsumen. Ini melibatkan interaksi langsung antara instansi dan calon mahasiswa, serta proses negosiasi dan penutupan kesepakatan.

 

“Meskipun setiap elemen ini memiliki peran yang unik dalam strategi pemasaran, penting untuk memahami bagaimana elemen saling terkait dan bagaimana mereka dapat digunakan secara bersama-sama untuk mencapai tujuan branding yang lebih besar,” imbuh Wakil Dekan I Fakultas Teknik Untag Surabaya tersebut.

 

Untuk optimalisasi branding instansi pendidikan, Supangat menyarankan pendekatan yang terintegrasi dan menyeluruh. Ini berarti menggabungkan berbagai elemen pemasaran dalam strategi konten yang kohesif dan berkelanjutan.

 

“Konten yang dipublikasikan secara online dapat mencakup artikel berita yang informatif, video promosi, dan kampanye media sosial yang dirancang untuk meningkatkan kesadaran merek dan mendorong interaksi dengan audiens. Sementara itu, kegiatan promosi dapat melibatkan kontes online atau diskon khusus yang diumumkan melalui saluran media sosial atau email,” jelasnya.

 

Dalam optimalisasi branding, Supangat menekankan pentingnya memahami audiens target dan menciptakan konten yang relevan. Proses ini melibatkan penelitian pasar dan analisis tren industri.

 

Supangat juga menyoroti perlunya mengukur kinerja konten menggunakan metrik seperti tingkat keterlibatan dan konversi penjualan. Dengan pengetahuan dan strategi yang tepat, instansi dapat memperkuat kehadiran merek mereka serta meningkatkan daya tarik terhadap audiens target. (Nabila)


https://untag-sby.ac.id
https://www.untag-sby.ac.id