Portal Berita Online YPTA 1945 Surabaya
Kesegaran air kelapa bisa melepas dahaga setelah seharian berpuasa. Tidak hanya ketika berpuasa dan di hari-hari biasa, air kelapa tetap jadi favorit banyak orang karena rasanya yang nikmat dan segar.
Ada banyak menu sajian dengan air kelapa. Disajikan hanya dengan es batu, cincau, atau dengan buah-buahan seperti alpukat, melon atau bahkan dibuat jadi es blewah, bisa sangat menggugah selera. Namun, ada satu sajian kelapa unik yang mulai banyak ditemukan, yaitu kelapa bakar.
Kelapa dibakar dalam batok hingga airnya menjadi hangat. Beberapa warung yang menyediakan kelapa bakar juga menyajikan menu variatif dengan tambahan gula merah, susu, atau jahe. Hangatnya air kelapa bisa sampai ke tubuh, cocok dikonsumsi saat hujan atau di tempat dingin. Rasa kelapa bakar memang sama-sama nikmat jika dibanding es kelapa atau sajian kelapa.
Dilansir melalui CNNIndonesia.com, dokter spesialis gizi klinis bernama Luciana B. Sutanto mengatakan tidak ada perubahan kandungan nutrisi dalam kelapa, baik yang dibakar maupun yang dikonsumsi dalam keadaan segar. Namun, ketika dipanaskan, kandungan mineral larut air seperti vitamin C, dan berbagai macam vitamin B akan berkurang. Sehingga kandungan vitamin dalam kelapa bakar akan lebih rendah daripada kelapa segar yang langsung dikonsumsi.
"Prinsipnya, kandungan vitamin dan mineral dalam buah yang dipanaskan bisa merusak kadar vitaminnya. Vitamin larut air yang biasanya rusak pada saat pemanasan seperti vitamin C dan B itu yang rusaknya lebih cepat," kata Luciana ketika dihubungi CNNIndonesia.com, Rabu (28/4).
Selain itu, menurut dokter spesialis gizi klinis Samuel Oetoro, pemanasan juga mengurangi kadar kalium dalam kelapa. Dia menjelaskan, pemanasan tak hanya merusak kandungan vitamin, namun juga memengaruhi kandungan mineral dalam kelapa.
Kelapa sejatinya kaya akan mineral kalium yang diperlukan untuk menunjang kerja organ vital tubuh. Mineral satu ini juga berfungsi sebagai agen antiinflamasi atau anti-peradangan sehingga menjaga tubuh dari berbagai penyakit.
Namun, ketika dipanaskan, kadar kalium dalam kelapa bisa menurun, bahkan hilang jika dipanaskan hingga mendidih dan dalam waktu lama. Padahal, kalium menjadi salah satu nutrisi khas yang ada pada kelapa.
"Dia (pemanasan) merusak kadar kalium dalam kelapa. Bahkan kandungan gizi lainnya juga bisa hilang," ucap Samuel.
Meski demikian, konsumsi kelapa bakar bukannya tidak diperbolehkan. Kelapa bakar tetap mengandung nutrisi seperti karbohidrat dan mineral, namun jumlahnya tidak lebih tinggi dari kelapa yang dikonsumsi langsung. (RA)
Sumber : CNNIndonesia
Jurnalis