Portal Berita Online YPTA 1945 Surabaya
SMA 17 Agustus 1945 (SMATAG) Surabaya menggelar peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dengan khidmat dan penuh makna. Uniknya acara yang berlangsung di Plasa SMATAG ini diikuti oleh seluruh siswa SMATAG Surabaya dari kelas X hingga XII dengan mengenakan pakaian batik, (2/10).
Kepala Sekolah SMATAG Surabaya, Dr. Prehantoro, S.Pd., S.H., M.H., M.M. dalam sambutannya menjelaskan alasan penggunaan menggunakan pakaian batik.
“Hari ini kita memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW dengan khidmat. Adapun kita juga memperingati Hari Kesaktian Pancasila pada hari Minggu, 1 Oktober kemarin, dan Hari Batik Nasional pada 2 Oktober 2023. Oleh karena itu, kita semua sembari merayakannya menggunakan pakaian batik. Mengenai Maulid Nabi, ada satu Pelajaran yang masih saya ingat dan terapkan hingga sekarang yaitu Rasulullah SAW sangat taat kepada orangtua. Ketika akan pergi kemanapun, Rasulullah selalu izin terlebih dahulu, pamit, dan cium tangan kepada orangtua. Hal tersebut patut kita contoh dalam kehidupan sehari-hari”, tukasnya (2/10).
KH. Ahmad Mukhodim, selaku pemateri Maulid Nabi SMATAG memaparkan keutamaan sholawat dan perilaku-perilaku Nabi Muhammad SAW.
“Sebagai umat muslim, sebaiknya kita berupaya untuk mengamalkan membaca sholawat setiap hari. Jika kita ingin meningkatkan akhlak, maka teruslah membaca sholawat. Rumah yang dihuni oleh orang-orang yang membaca sholawat, membaca sholawat, insya Allah akan jauh dari masalah,” tuturnya.
Selama acara berlangsung, KH. Ahmad Mukhodim mendapatkan perhatian penuh dari siswa-siswi SMATAG saat memberikan ceramah. Hal ini, karena KH. Ahmad Mukhodim menggambarkan setiap cerita dengan gerakan-gerakan tubuh yang mencairkan suasana dan mengundang tawa seisi ruangan Plasa SMATAG.
“Mengapa kita harus memperingati kelahiran Rasulullah SAW? Bukan Rasulullah yang butuh, namun kita yang butuh syafaatnya, berkahnya, budi luhurnya. Siapa yang menyukai Kanjeng Nabi Muhammad SAW, maka kelak akan bersamanya di Surga. Semoga kita menjadi golongan yang bertemu dengan Rasulullah SAW di Surga,” tutup KH. Ahmad Mukhodim (Laras)