Portal Berita Online YPTA 1945 Surabaya
Selain mengungkapkan pikiran, menulis juga penting untuk merekam karya dan kontribusi. Menulis bukanlah hal yang mudah bagi siapa pun, bahkan seorang penulis yang terampil pun tidak. Karena ada tahapan yang harus dilalui dan terkadang tidak bisa dijangkau.
Begitulah intermezo yang diungkapkan Dr.Eng. Wendy Harjupa, ST.,M. Eng dalam pelatihan Cara Menulis dan Mempublikasikan Karya Ilmiah di Jurnal Bereputasi Tinggi yang diadakan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) di Ruang Auditorium Lantai 6 Gedung Pusat Perkantoran YPTA dan Rektorat UNTAG Surabaya, Jum’at (28/10/2022).
“Sebenarnya menulis ilmiah lebih mudah daripada menulis inovatif dan kreatif seperti novel dan sebagainya. Karena ada karya ilmiah, dan ada acuan untuk diikuti," kata Dr.Eng. Wendy Harjupa, ST.,M. Eng., selaku pemateri di pelatihan tersebut.
Berdasarkan penjelasan Wendy, terdapat sintaksis penulisan ilmiah yang umum digunakan. Diantantaranya termasuk judul, abstrak, pendahuluan, metode, hasil, diskusi, kesimpulan. Format ini sering digunakan dalam penelitian kuantitatif, sedangkan dalam penelitian kualitatif lebih bervariasi.
“Tetapi tetap ada metode, hasil dan pembahasannya,” ujar pembicara Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
Wendy memberikan tips agar atikel ilmiah bisa terdapat di halaman pertama mesin pencarian yaitu dengan memanfaatkan keywords yang sering digunakan banyak orang dalam judul. Hal ini membuat peran judul sangat penting bagi karya ilmiah, karena merupakan hal pertama yang akan dilihat oleh pembaca.
Dia mengatakan bahwa meskipun harus menulis singkat untuk penulisan abstrak, author dapat memberi tahu pembaca tentang tulisan author. Menurut Wendy, pendahuluan juga ditulis secara singkat, mencantumkan isu utama, isu yang diketahui, kesenjangan pengetahuan, dan diakhiri dengan tujuan penelitian/penulisan.
Selain itu Wendy menekankan bahwa pendahuluan seharusnya hanya mengarahkan pembaca ke inti dan tujuan artikel.
"Empat atau lima paragraf cukup untuk membuat pendahuluan tidak perlu hingga berlembar lembar," jelasnya.
Untuk bagian metode, Wendy menjelaskan bagian-bagian yang harus disertakan. Ini termasuk populasi dan sampel, metode pengumpulan data (bagaimana, siapa, dan kapan penelitian dilakukan dan bagaimana memastikan kualitasnya), metode analisis, dan etika penelitian.
“Definisi kinerja mencakup konsep pengukuran dan standar yang digunakan. Sayangnya, masih banyak mahasiswa yang tidak mencantumkan definisi operasional dalam makalah penelitiannya,” tambah Wendy.
Terakhir, Dia juga menjelaskan perbedaan antara hasil dan isi diskusi. Jika hasil harus disajikan sesuai dengan tujuan penulisan, harus dibatasi pada hasil dan tidak perlu membahas interpretasinya. Sedangkan pembahasan dapat mencakup temuan umum, perbandingan dengan temuan dari penelitian lain, baik yang konsisten maupun yang tidak konsisten.
“Kemudian mahasiswa dapat mempublikasikan karya ilmiahnya di 18 daftar jurnal bereputasi tinggi seperti energy conversion and management, resource, conservation & recycling, dan masih banyak lainnya,” pungkasnya. (Nabila)