Portal Berita Online YPTA 1945 Surabaya
UNTAG Surabaya melaksanakan upacara Bendera Merah Putih dalam rangka memperingati Hari Kebangkitan Nasional 2018. Upacara yang berlangsung di Lapangan Parkir Utara itu diikuti oleh dosen dan tenaga kependidikan, Senin (21/05/2018).
Hari Kebangkitan Nasional tahun ini mengangkat tema ‘’Pembangunan Sumber Daya Manusia Memperkuat Pondasi Kebangkitan Nasional Indonesia di Era Digital’’. Sementara Rektor UNTAG Surabaya Dr. Mulyanto Nugroho, MM.,CMA.,CPAI, yang bertindak selaku inspektur upacara berkesempatan membacakan sambutan Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia Rudiantara.
Berikut sambutan Menkominfo pada Peringatan Hari Kebangkitan Nasional ke-110 tahun 2018 :
Assalamualaikum wr, wb
Selamat pagi dan salam sejahtera,
Om swastiastu
Namo buddhaya
Salam kebajikan,
Saudari-saudara peserta upacara yang saya hormati,
Ketika rakyat berinisiatif untuk berjuang demi meraih kemerdekaan dengan membentuk berbagai perkumpulan, lebih dari seabad lalu, kita nyaris tak punya apa-apa. Kita hanya memiliki semangat dalam jiwa dan kesiapan mempertaruhkan nyawa. Namun sejarah kemudian membuktikan bahwa semangat dan komitmen itu saja telah cukup, asalkan kita bersatu dalam cita-cita yang sama: kemerdekaan bangsa.
Bersatu, adalah kata kunci ketika kita ingin menggapai cita-cita yang sangat mulia. Namun pada saat yang sama, tantangan yang maha kuat menghadang di depan. Boedi Oetomo memberi contoh bagaimana berkumpul dan berogranisasi tanpa melihat asal usul primordial, yang akhirnya bisa mendorong tumbuhnya semangat nasionalisme yang menjadi bahan bakar utama kemerdekaan.
Boedi Oetomo menjadi salah satu penanda utama bahwa bangsa indonesia untuk pertama kali menyadari pentingnya persatuan dan kesatuan. Presiden pertama dan Proklamator Kemerdekaan Republik Indonesia, Soekarno, pada peringatan hari Kebangkitan Nasional Tahun 1952 mengatakan bahwa ‘’Pada hari itu kita mulai memasuki satu cara baru untuk melaksanakan satu ide, satu naluri pokok dari pada bangsa Indonesia. Naluri pokok ingin merdeka, naluri pokok ingin hidup berharkat sebagai manusia dan sebagai bangsa. Cara baru itu ialah cara mengejar sesuatu maksud dengan alat organisasi politik, cara berjuang dengan perserikatan dan perhimpunan politik, cara berjuang dengan tenaga persatuan.’’
Para pendahulu yang berkumpul dalam organisasi-organsiasi seperti Boedi Oetamo itu memberikan yang terbaik bagi terbentuknya bangsa melalui organisasi.
Bukan pertama-tama dengan memberikan harta atau senjata, melainkan dengan komitmen sepenuh jiwa raga. Dengan segala keterbatasan sarana dan prasarana saat itu, mereka terus menghidup-hidupi api Nasionalisme dalam diri masing-masing.
Seratus sepuluh tahun kemudian, bangsa ini telah tumbuh menjadi bangsa yang besar dan maju, sejajar dengan bangsa-bangsa lain. Meski belum sepenuhnya sempurna, rakyat telah menikmati hasil perjuangan para pahlawannya berupa meningkatnya perekonomian, kesejahteraan, pendidikan, dan sebagainya. Keringat dan darah pendahulu bangsa telah menjelma menjadi hamparan permadani perikehidupan yang nyaman dalam rengkuhan kelambu kemerdekaan.
Kalau sekarang Bangsa ini punya hampir segala yang dibutuhkan, seharusnya kita terinspirasi bahwa kondisi embrio bangsa seabad lalu yang berada dalam rundungan kepapaan pun, kita telah mampu menghasilkan energi yang dahsyat untuk membawa kepada kejayaan. Apalagi kini, ketika kita jauh lebih siap, tak berkekurangan dalam sumber daya alam dan sumber daya manusia.
Saudari-saudara sebangsa dan setanah air,
Butir kelima dari Nawacita Kabinet Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla berisi visi untuk meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia melalui peningkatan kualitas pendidikan dan pelatihan.
Pada awal tahun ini, visi tersebut mendapat penekanan lebih melalui amanat Prisiden Joko Widodo yang menyatakan bahwa pemerintah akan meningkatkan pembangunan sumber daya manusia pada tahun 2019, melanjutkan percepatan pembangunan infrastruktur yang menjadi fokus pada tahun-tahun sebelumnya.
Melalui pembangunan manusia yang terampil dan terdidik, pemerintah ingin meningkatkan daya saing ekonomi dan secara simultan meningkatkan kapasitas sumber daya manusianya.
Bayangkan jika kita sepenuhnya berhasil membangun sumber daya manusia unggul dari 260-an juta lebih penduduk negeri ini. Bercermin dari keberhasilan Boedi Oetomo menggalang ide Nasionalisme mulai dengan segelintir orang seabad lalu.
Apa jadinya jika seluruh sumber daya manusia unggul kita saat ini terhimpun dalam ide Nasionalisme yang sama, dalam cita-cita untuk kejayaan bangsa yang sama?
Kekayaan alam merupakan sumber daya yang terbatas. Butuh segudang prasyarat untuk bisa dieksploitasi, dan selalu ada limit untuk menggenjot pemanfaatannya. Sedangkan sumber daya manusia kita menyediakan kapasitas dan kapabilitas yang sangat luas untuk dikembangkan.
Kebangkitan sumber daya manusia indonesia secara bersama-sama dan kompak, tanpa terdistraksi oleh godaan-godaan yang kontraproduktif, akan membawa kepada kejayaan bangsa, selain secara otomatis bagi individu-individunya sendiri.
Oleh sebab itu tema ‘’Membangun Sumber Daya Manusia Memperkuat Pondasi Kebangkitan Nasional Indonesia Dalam Era Digital’’ dalam Hari Kebangkitan Nasional, 20 Mei 2018, harus dimaknai dengan upaya-upaya penyadaran setiap masyarakat Indonesa, untuk mengembangkan diri dan merebut setiap peluang dalam meningkatkan kapasitas diri yang dibuka oleh berbagai pihak, baik oleh pemerintah, badan usaha, maupun masyarakat sendiri.
Pengembangan kapasitas sumber daya manusia juga harus diletakkan dalam konteks pemerataan dalam pengertian kewilayahan, agar bangsa ini bangkit secara bersam-sama dalam rangka Kebangsaan Indonesia.
Saudara-saudara sebangsa dan setanah air,
Dulu kita bisa dengan keterbatasan akses pengetahuan dan informasi, dengan keterbatasan teknologi untuk berkomunikasi, berhimpun dan menyatukan pikiran untuk memperjuangkan kedaulatan bangsa. Seharusnya sekarang kita juga bisa, sepikul berdua, menjaga dunia yang serba digital, agar menjadi wadah yang kondusif bagi perkembangan budi pekerti, yang seimbang dengan pengetahuan dan keterampilan generasi penerus kita.
Selamat Hari Kebangkitan Nasional ke-110. Mari maknai peringatan tahun ini di lingkungan kita masing-masing sesuai lingkup tugas kita masing-masing, untuk semaksimalkan mungkin memfasiltasi peningkatan kapasitas sumber daya manusia, terutama generasi muda, yang akan membawa kepada kejayaan bangsa di tahun-tahun mendatang.
Terimakasih. Bangkit Indonesia
Wassalamualaikum wr,wb.
Om shanti shantishanti om
Jakarta, 20 Mei 2018
Menteri Komunikasi Dan Informatika
RUDIANTARA
Redaksi yang malang melintang di bidang jurnalisme