- Profil
- Struktural
Portal Berita Online YPTA 1945 Surabaya
Portal Berita Online YPTA 1945 Surabaya
Sebagai kampus yang terus berupaya mengimplementasikan kebijakan ramah dan tidak diskriminatif terhadap penyandang disabilitas, Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya gelar Sosialisasi Kebijakan Inklusi Disabilitas pada Jum’at (24/9/22) secara daring.
Disandang dengan sebutan Kampus Merah Putih, Sivitas Akademika Untag Surabaya berupaya mendukung penuh inklusif disabilitas khususnya yang ada pada lingkungan kampus.
Hal ini dibuktikan dengan diterbitkannya SK Rektor No 585/SK/R/IX/2022 yang membahas tentang Kebijakan Khusus untuk Inklusi Disabilitas yang Mendukung Pemenuhan Inklusi Disabilitas di Lingkungan Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya.
Hanya berselang 4 hari, pada (20/9/22) kebijakan tersebut berhasil disahkan dan langsung diundangkan pada kegiatan Sosialisasi Kebijakan Inklusi Disabilitas.
Wakil Rektor I Bidang Akademik Untag Surabaya, Harjo Seputro, S.T., M.T., menyampaikan bahwa tujuan kebijakan ini adalah menyamaratakan seluruh peluang dan kesempatan di Lingkungan Untag Surabaya.
“Sudah waktunya Untag memberikan dukungan yang inklusif untuk memberi ruang yang sama bagi penyandang disabilitas baik di tingkat mahasiswa, dosen, dan karyawan untuk mendapatkan kesempatan serta peluang yang sama dalam kegiatan pengajaran dan pembelajaran di wilayah Untag,” papar Harjo saat menghadiri forum Sosialiasi Kebijakan Inklusi Disabilitas.
Bukan suatu permasalahan jika tidak menjadi kampus pertama dalam implementasi nilai-nilai ramah disabilitas, melalui SK tersebut justru memupuk semangat baru bagi para mahasiswa, dosen, dan karyawan di lingkungan Untag Surabaya.
“Pendidikan inklusif yang sudah berjalan di Untag akan diupayakan berjalan lebih maksimal lagi kedepannya,” tambah mantan Kepala Pusat Bidang Penelitian LPPM Untag Surabaya tersebut
Selepas berlangsungnya kegiatan Sosialisasi Kebijakan Inklusi Disabilitas, diharapkan Untag Surabaya dapat terus menyesuaikan implementasi kampus ramah difabel dengan menunjang perbaikan infrastruktur, sistem pengajaran, hingga mekanisme pembelajaran.
Reporter
