Portal Berita Online YPTA 1945 Surabaya
Kemajuan bidang pendidikan dan dengan adanya perbaikan metode belajar mengajar tidak bisa dipisahkan dari penyediaan fasilitas dan sarana pendidikan, salah satunya adalah perpustakaan. UNTAG Surabaya, kata Dr. R.A. Retno Hastijanti, S.T.,M.T terus mengembangkan proses pembelajaran melalui Perpustakaan Merah Putih.
“Kita tidak hanya mengembangkan proses belajar mengajar secara formal, tetapi juga secara informal. Salah satunya melalui Perpustakaan Merah Putih yang memiliki perpustakaan binaan di desa-desa,” ucap wakil rektor II UNTAG Surabaya itu saat ditemui warta17agustus.com di kantornya, Gedung A lantai 2, Selasa (26/9/2017).
Dr. Hasti menjelaskan, bahwa perpustakaan binaan di desa-desa yang dimiliki oleh UNTAG Surabaya sudah dilakukan sejak tahun 2015. Dimana program tersebut bekerjasama dengan mahasiswa yang melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN).
“Mahasiswa yang ketika KKN mempunyai program pengembangan perpustakaan desa diwajibkan mendaftarkan ke Perpustakaan Merah Putih. Tentu saja ini sudah mendapatkan persetujuan dari pihak desa,” ungkapnya.
Lebih lanjut dosen Teknik Arsitektur ini mengungkapkan, tugas Perpustakaan Merah Putih di dalam mengembangkan perpustakaan binaan tidak hanya dilakukan dengan mencarikan hibah buku saja, melainkan banyak kegiatan lain yang dilakukan.
“Ada pelatihan-pelatihan mengenai bagaimana manajemen yang baik di dalam pengelolaan perpustakaan. Ketika manajemennya sudah berjalan maka pihak desa akan lebih mudah mensosialisasikan kepada masyarakat tentang pentingnya gemar membaca,” ujar Dr. Hasti.
Perpustakaan binaan UNTAG Surabaya sendiri telah tersebar dibeberapa Kabupaten seperti Jombang, Pacitan, Lamongan, dan Surabaya.