Portal Berita Online YPTA 1945 Surabaya
UNTAG Surabaya diwakili Program Studi (Prodi) Teknik Arsitektur menjadi tim perencana konsep desain ruang publik kreatif di tanah bekas insinerator Keputih, Surabaya. Peletakan batu pertama dilakukan langsung oleh Wali Kota Tri Rismaharini pada tanggal 11 Agustus 2017.
Wakil rektor II UNTAG Surabaya Dr. Ir. R.A. Retno Hastijanti, M.T mengatakan, dalam perencanaan konsep desain ruang publik kreatif di tanah bekas insinerator tersebut, Pemkot Surabaya bekerjasama dengan akademisi, Ikatan Arsitektur Lansekap Indonesia (IALI) Jatim, Ikatan Akuntan Indonesia Jatim, dan Ikatan Arsitektur Indonesia (IAI).
“Kalau dari akademisi yang mewakili adalah dari Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya (melibatkan dosen dan mahasiswa Teknik Arsitektur) dan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya,” ucapnya.
Selanjutnya Dr. Hastijanti menjelaskan, dalam pembuatan konsep desain selain melibatkan para pakar juga mengajak masyarakat berperan aktif untuk memikirkan bagaimana taman yang diinginkan. Diharapkan dengan adanya peran serta masyarakat, ruang publik kreatif Keputih bisa menjadi taman yang ramah bagi semua kalangan.
“Pembangunannya melibatkan berbagai kelompok masyarakat, masyarakat sekitar, generasi tua, generasi muda, dan kaum difabel. Inginnya adalah menjadi taman yang ramah bagi semua gender dan semua umur,” tambah dosen Teknik Arsitektur itu.
Fasilitas yang ditawarkan di dalam ruang publik terbuka tersebut cukup banyak. Ada aula utama, ruang kreatif, pertunjukan, taman mural, lapangan basket, taman bermain anak, ruang meeting, ruang komunitas terbuka, galeri pendidikan, ampitheater, dan water playground.
“Kita semua berharap dengan adanya ruang publik itu bisa meningkatkan kualitas hidup masyarakat sekitar, seperti meningkatkan ekonomi mereka dan memiliki rasa kebanggaan,” tutup Dr. Hastijanti.
Sementara itu, pada peletakan batu pertama tersebut disaksikan langsung oleh Bernadia Irawati Tjandradewi, secretary general United Cities and Local Governments Asia Pacific (UCLG ASPAC), dan Indriati Listyorini, kepala Satker Pengembangan Kawasan Permukiman Provinsi Jawa Timur.