Portal Berita Online YPTA 1945 Surabaya
UNTAG Surabaya menyelenggarakan Workshop Etika dan Etiket bagi dosen baru. Kegiatan yang berlangsung di Ruang Auditorium Gedung A lantai itu dibuka langsung oleh Rektor UNTAG Surabaya, Prof. Dr. drg. Ida Aju Brahmasari, Dipl.DHE, MPA, Jum’at (10/3/2017).
Dosen adalah tenaga pendidik yang ikut berperan dalam mempersiapkan generasi muda yang tangguh. Dalam menjalankan profesinya, seorang dosen harus mampu memberikan keteladanan kepada anak didiknya tentang nilai-nilai luhur dalam kehidupan. Tugas dosen bukan sekedar transfer ilmu, tetapi berperan menghantarkan generasi muda menuju kemandirian, kematangan berfikir, dan keteguhan prinsip.
“UNTAG Surabaya memiliki nilai-nilai yang mengedepankan karakter bangsa. Untuk itu, seorang dosen harus ikut serta membawa nilai-nilai yang ada di sini,” kata Prof. Brahmasari saat mengawali sambutannya.
Sebagaimana tugas dosen didalam Tri Dharma Perguruan Tinggi adalah mencakup tiga aspek, yaitu pengajaran dan pendidikan, penelitian, dan pengabdian. Apabila tiga aspek tersebut dilaksanakan dengan baik oleh setiap dosen, niscaya akan tercipta iklim pendidikan yang dinamis dan efektif.
“Karena seorang dosen itu merupakan contoh dan teladan bagi mahasiswanya, maka dalam berbusana juga harus baik dan sopan. Dengan perkembangan teknologi informasi seperti sekarang ini segala informasi yang baik dan buruk cepat sekali menyebar, untuk itu harus berhati-hati,” jelas Prof. Brahmasari.
Lebih lanjut guru besar UNTAG Surabaya ini berharap pada dosen baru untuk mengikuti Workshop Etika dan Etiket dengan serius agar mampu membawa nilai-nilai karakter bangsa yang hingga saat ini terus dijaga dan ditingkatkan oleh universitas.
“Kedepan kita juga akan menyelenggarakan kegiatan yang sama bagi dosen senior,” pungkasnya. Sementara itu, pada Workshop Etika dan Etiket kali ini UNTAG Surabaya mengundang Nuniek Silalahi, M.Pd seorang perias lintas generasi sekaligus istri ketua YPTA Surabaya.