Portal Berita Online YPTA 1945 Surabaya
Untag Surabaya melaksanakan upacara bendera dalam peringatan Hari Pahlawan, Kamis (10/11) di Lapangan Parkir Timur. Upacara dipimpin langsung oleh Rektor Untag Surabaya, Prof. Dr. Mulyanto Nugroho, MM., CMA., CPA., dan diikuti seluruh dosen dan civitas akademik.
Dalam prosesi upacara dibacakan empat pesan pahlawan. “Tempat saya yang terbaik adalah di tengah-tengah anak buah. Saya akan meneruskan perjuangan. Met of zonder Pemerintah TNI akan berjuang terus,” Pesan Jendral Sudirman
“Jatuh bangunnya negara ini, sangat tergantung dari bangsa Ini sendiri. Makin pudar persatuan dan kepedulian, Indonesia hanyalah sekedar nama dan gambar seuntaian pulau di peta. Jangan mengharapkan bangsa lain respek terhadap bangsa ini, bila kita sendiri gemar memperdaya sesama saudara sebangsa, merusak dan mencuri kekayaan Ibu Pertiwi,” Pesan Moh. Hatta
“Selama banteng-banteng Indonesia masih memiliki darah merah yang bisa membikin secarik kain merah dan putih, maka selama itu tidak akan kita mau menyerah kepada siapapun juga," Pesan Bung Tomo
“Beri aku 10 pemuda maka aku akan guncang dunia” betapa luar biasanya para pemuda, dan pemuda itu adalah aku sadari kita adalah bagian dari sumpah itu,” Pesan Bung Karno
Dalam amanatnya Rektor membacakan teks Menteri Sosial RI Tri Rismaharini. Bersama kita mengenang perjuangan para pahlawan nasional. Dari para pejuang yang berjuang untuk mempertahankan kebebasan, penting untuk dijiwai dengan semangat dan keikhlasan mereka.
Hanya berbekal bambu runcing, para pahlawan dengan penuh semangat berkumpul untuk menghadapi musuh yang telah memenangkan perang besar dengan senjata terbaik. Rakyat bergabung dengan tokoh masyarakat dan tokoh agama, beserta pengikut dan santrinya, beserta para pemuda tentara dan pejuang dari seluruh nusantara, semuanya bersatu padu. Merdeka atau Mati!
Hari ini, kita juga dalam perjuangan besar untuk mengatasi ancaman dan tantangan yang jelas di depan kita. Pemanasan global yang akan menimbulkan berbagai bencana alam serta kelangkaan pangan, energi dan air bersih harus kita persiapkan dengan sungguh-sungguh. Kesiapsiagaan kita terhadap bencana alam, termasuk pandemi Covid-19 dan kekurangan sumber daya, harus selalu diperjuangkan dengan integritas. Kita memiliki semua modal dasar untuk menjadi bangsa yang jaya. Maju bersama bertekad untuk menang. Sekali Merdeka, Tetap Merdeka.
Kita semua mengenang dan menghormati perjuangan para pahlawan. Bersama-sama kita bangun memori kolektif bangsa agar kita bisa mewujudkan semangat dan kebajikan para pahlawan mulia. Bersama kita perkuat persatuan dan kesatuan bangsa dalam NKRI yang merupakan amanah para Pejuang Bangsa.
Mari kita lawan kebodohan, kemiskinan dan upaya memecah belah masyarakat untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur. Kami akan melawan fanatisme, mengembangkan dan mengembangkan semangat kerjasama untuk menyongsong dunia yang cerah.
Sebelum upacara ditutup Dosen FEB itu menyampaikan terimakasih. “Terimakasih kepada petugas dan bapak ibu semua. Mudah mudahan bapak ibuk bisa menjadi pahlawan dalam pendidikan, dan bisa memajukan Untag Surabaya,” pungkas Rektor Untag Surabaya. (Nabila)