Portal Berita Online YPTA 1945 Surabaya
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menekankan pentingnya penanaman karakter bagi murid sekolah di Surabaya. Penanaman karakter itu, dilakukan dengan penerapan model pembelajaran baru.
Tanpa mengubah kurikulum yang ditetapkan Kemendikbudristek, pembenahan pola pembelajaran ini dibangun melalui penanaman pendidikan karakter setiap hari minimal dua jam.
Dilansir dari JawaPos.com, seusai acara pengarahan guru PPPK SD dan SMP, Cak Eri sapaan akrab Eri Cahyadi mengatakan agar guru dapat membentuk anak-anak yang berkarakter.
''Percuma jadi orang pintar, tapi kita tidak punya karakter, tidak memiliki akhlakul kharimah,'' katanya (4/10)
Sekolah tingkat SD – SMP di Surabaya diminta menyisihkan waktu pada akhir jam belajar untuk diisi dengan kegiatan yang disenangi murid. Artinya, kegiatan itu akan disesuaikan dengan minat para murid. Seperti kegiatan tari, lukis, drama, dan sebagainya.
Pria kelahiran Kota Surabaya tersebut juga menjelaskan tujuan diberlakukannya pendidikan karakter di sekolah yang akan diterapkan dalam dua jam setiap harinya.
''Jadi biarkan dia (murid) berkarakter. Yang kedua, anak-anak merasa bahagia dan senang di sekolah. Dan yang terpenting buat anak-anak itu adalah bisa menghormati orang tua,'' jelasnya
Pembelajaran Pendidikan Karakter ini dapat dilakukan dengan menghitung jam efektif sekolah. Jam mata pelajaran berakhir sekitar pukul 12.00, lalu dilanjutkan dengan kegiatan yang menyenangkan untuk anak-anak tetapi tetap edukatif.
Hal ini disetujui penuh oleh Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya, Yusuf Masruh. Menurutnya, implementasi model pembelajaran tersebut dapat dilakukan mulai bulan depan. Sekaligus sebagai hadiah Hari Pahlawan untuk Kota Surabaya.
Model pembelajaran ini dapat diterapkan baik di sekolah negeri maupun swasta. Besar harapan dapat mencapai target pendidikan yakni membuat sekolah menyenangkan bagi para murid.
Reporter