Warta 17 Agustus Rangkul Mahasiswa Untag Surabaya Pahami Multimedia Jurnalistik

  • 07 November 2022
  • 964

Dianggap sebagai alat komunikasi sederhana, media juga memegang fungsi utama yakni menyebarkan informasi. Semakin berkembangnya zaman pada era digital, publikasi media menjadi kebutuhan pokok masyarakat dalam menerima informasi.

 

Beredarnya informasi pada portal media sosial kerap disalah artikan masyarakat sebagai hasil produk jurnalistik. Menanggapi hal tersebut, Warta 17 Agustus merangkul Mahasiswa Untag Surabaya memahami tentang multimedia jurnalistik dengan menggandeng Kepala Biro Kompas TV Jawa Timur Wachid Mukaidori dan Pimpinan Tribun Jawa Timur Network dan Wakil Ketua Asosiasi Media Siber AMSI Jawa Timur Tri Mulyono sebagai pemateri dalam acara Seminar Nasional.

 

Ketua Yayasan Perguruan 17 Agustus 1945 (YPTA) Surabaya, J. Subekti, SH., MM., saat membuka acara mengungkapkan, penggunaan media saat ini telah berkembang pesat seiring dengan perkembangan teknologi komunikasi, dimana masyarakat dihadapkan pada banyak pilihan untuk menyampaikan maupun mengakses informasi.

 

“Saat ini banyak sekali media sosial yang digunakan. Hanya dengan memiliki smartphone sudah cukup untuk kita dapat mengakses informasi kapan saja dan dimana saja, dan yang paling menarik adalah kita dapat mengkomunikasikan informasi yang berkaitan dengan aktivitas kita baik itu individu maupun kelompok,” tuturnya (4/11)

 

Mengangkat tema ‘Eksistensi Multimedia Jurnalistik dalam Memberikan Informasi Berkualitas’, Seminar Nasional tersebut juga dihadiri langsung oleh Ketua Dewan Pembina YPTA Surabaya, Bambang DH sekaligus menjadi keynote speaker.

 

Bambang DH memaparkan materi singkat mengenai permasalahan perkembangan kualitas pers saat ini, yakni mendirikan kepercayaan publik, produksi informasi yang berkualitas, serta menurunnya minat publik terhadap berita dibandingkan konten media sosial.

 

“Maka diperlukan kebijaksanaan bermedia dalam menyampaikan informasi agar dapat memberikan informasi yang sesuai fakta dan kualitas,” ujarnyanya.

 

Hadir sebagai salah satu pembicara Seminar Nasional, Pemred Jawa Timur Network dan Wakil Ketua Asosiasi Media Siber AMSI Jawa Timur, Tri Mulyono menjelaskan bahwasannya jurnalisme multimedia di zaman sekarang ini memiliki kekuatan dalam verifikasi.

 

“Contohnya saja pada kasus Brigadir Yosua, yang dilaporkan oleh media lokal yang tidak terverifikasi di YouTube, yang bisa dengan mudah dihapus. Namun media mainstream memiliki hubungan kerjasama resmi dengan youtube sehingga tidak dengan mudah diturunkan. Dengan demikian media mainstream memiliki kekuatan verifikasi tanpa intervensi pihak berwenang dalam proses menurunkan berita,” jelas Wakil Pemred Harian Surya tersebut.

 

Sementara itu Kepala Biro Kompas TV Jawa Timur Wachid Mukaidori menyoroti media digital saat ini masih menyamaratakan dengan pembuat konten sehingga tidak melihat isi atau kualitas kreatifitas jurnalistik medianya.

 

“Media sering melupakan isi berita dan lebih fokus pada apa yang diinginkan pembacanya untuk mencari klik sebanyak-banyaknya, tanpa mempertimbangkan kualitas berita. Jangan sampai hal ini perubahan ekosistem media, membuat publik kehilangan sumber informasi yang terpercaya,” jelasnya

 

Besar harapan dengan adanya jurnalistik multimedia dapat mendukung media dalam menyampaikan informasi yang faktual, sehingga publik mampu membedakan informasi fakta berkualitas dan terverifikasi dengan informasi hoaks yang dapat merusak moral bangsa. (Nabila)


https://untag-sby.ac.id
https://www.untag-sby.ac.id