Portal Berita Online YPTA 1945 Surabaya
Bagi kebanyakan orang, minum secangkir teh setelah makan seperti sudah biasa. Namun, kebiasaan ini harus dihentikan karena tidak baik untuk tubuh. Beberapa literatur ilmiah yang menegaskan bahan teh yang di minum setelah makan berat tidak baik.
Teh dianggap sebagai minuman paling berkhasiat. Teh dapat menimbulkan perasaan tenang atau relaksasi, selain itu juga berperan dalam risiko penyakit kronis, seperti obesitas dan penyakit jantung. Teh tidak diragukan lagi minuman favorit kebanyakan orang.
Karena itu, teh sering diminum dalam berbagai situasi, mulai pagi hari, santai sore hari dan setiap kali setelah makan berat. Sudah menjadi kebiasaan di Indonesia untuk minum teh setelah makan. Beberapa restoran tradisional juga menyajikan teh dan makanan berat secara gratis.
Siapa sangka, kebiasaan ini ternyata salah. Jika saat ini anda bagian dari tim minum teh setelah makan berat, berhati-hatilah dan hilangkan kebiasaan itu secara perlahan. Dirangkum dari berbagai sumber, efek minum teh setelah makan, adalah berbagai berikut:
Memicu Produksi Asam Lambung Berlebihan
Daun teh bersifat asam. Jika teh dikonsumsi setelah makan, maka akan merangsang kelebihan asam lambung. Oleh karena itu, minum teh setelah makan tidak dianjurkan, terutama bagi penderita gangguan pencernaan.
Dalam kasus berbeda, teh juga dianjurkan untuk mual yang disebabkan oleh kelebihan asam lambung. Hal ini karena kandungan kafein pada teh dapat meningkatkan keasaman lambung seseorang. Namun teh bisa digunakan sebagai pengobatan maag selama teh yang diminum tidak memiliki kandungan kafein yang tinggi, seperti teh chamomile dan licorice.
Mengganggu Proses Pencernaan
Minum teh setelah makan bisa berbahaya karena dapat menghalangi penyerapan nutrisi penting di saluran pencernaan. Meskipun teh mengandung antioksidan dan polifenol yang membantu pencernaan, minum teh setelah makan sebenarnya dapat mencegah nutrisi terserap dengan baik.
Ini karena efek tanin dan kafein dalam teh. Jika teh dikonsumsi setelah makan, tanin dan kafein bertindak sebagai penghambat pencernaan. Kondisi ini juga dapat mengencerkan cairan pencernaan, yang dapat menyebabkan gangguan pencernaan.
Mengganggu Penyerapan Zat Besi
Teh dikenal mengandung senyawa fenolik. Senyawa ini dapat mengganggu penyerapan zat besi dengan membentuk kompleks besi di saluran pencernaan. Oleh karenanya, itu, minum teh setelah makan tidak dianjurkan karena berpotensi menghambat penyerapan zat besi.
Jika tetap ingin minum teh setelah makan, pastikan makanan yang dikonsumsi kaya akan zat besi dan vitamin C. Dengan demikian, efek senyawa fenolik dapat diminimalkan. Namun, penderita kekurangan zat besi tidak disarankan minum teh setelah makan. (Nabila)