7 Golongan Manusia yang Dinaungi Allah SWT

  • 02 Februari 2018
  • latifah
  • 5894

Akan ada masa kelak manusia akan dikumpulkan di Padang Mahsyar untuk dimintai pertanggungjawabannya dari apa yang telah mereka lakukan selama di dunia. Dalam kondisi sangat panas, karena saat itu matahari didekatkan dengan jarak yang sangat dekat di atas ubun-ubun manusia. Namun ada 7 Golongan Manusia yang dinaungi ALLAH Subhanahu Wa Ta'ala di hari itu atas amalannya selama di dunia.

Rasulullah Shallallahu`alaihi Wa Sallam mengatakan bahwa ALLAH Subhanahu Wa Ta'ala akan memberikan Naungan kepada hamba – hambaNya pada hari kiamat kelak.

Dari Abu Hurairah RA, dari Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam, baliau bersabda, " Ada tujuh golongan yang dinaungi ALLAH dalam naungan-Nya pada hari di mana tidak ada naungan kecuali naungan-Nya: yaitu 1) pemimpin yang adil, 2) pemuda yang tumbuh dalam ibadah kepada ALLAH Ta’ala, 3) seorang yang hatinya senantiasa bergantung di masjid, 4) dua orang yang saling mencintai karena ALLAH Ta’ala (keduanya berkumpul karena Allah dan berpisah karena ALLAH), 5) seorang yang diajak wanita untuk berbuat yang tidak baik, dimana wanita tersebut memiliki kedudukan dan kecantikan, namun ia mampu mengucapkan, “Sungguh aku takut kepada Allah”, 6) seorang yang bersedekah dan dia sembunyikan sehingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diinfakkan oleh tangan kanannya, 7) seorang yang mengingat Allah dalam keadaan sendirian sehingga kedua matanya meneteskan air mata. " (HR. Bukhari dan Muslim)

Agar lebih jelas maksud dari hadist tersebut, berikut penjelasannya:

1.   Pemimpin yang adil

Dalam hal amanat ia benar-benar mengembannya dengan baik, tidak melampaui batas dan tidak meremehkan. Keadilannya tidak beralih pada harta dan tidak beralih pada kesenangan dunia. Tak ada ketakutan selain kepada Allah. Sebagaimana ALLAH gambarkan dalam Al-Qur’an : “Hai Daud, sesungguhnya Kami menjadikan kamu khalifah (penguasa) di muka bumi, maka berilah keputusan (perkara) di antara manusia dengan adil dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu, karena ia akan menyesatkan kamu dari jalan Allah. Sesungguhnya orang-orang yang sesat darin jalan Allah akan mendapat azab yang berat, karena mereka melupakan hari perhitungan.” (QS. Shad: 26)

Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wa Sallam juga bersabda mensifati pemimpin yang adil : “Sesungguhnya orang-orang yang berbuat adil mereka akan ditempatkan di sisi Allah di atas mimbar-mimbar dari cahaya yang berada di sebelah kanan Allah, dan kedua tangan Allah adalah kanan, yaitu mereka yang berbuat adil di dalam hukumnya, keluarganya, dan orang-orang yang ada di bawah naungannya”. (HR. Muslim no. 1827).

2.   Pemuda yang tumbuh dalam ibadah kepada ALLAH Ta’ala

Dari zaman ke zaman kebanyakan pemuda begitu tinggi nafsunya pada dunia dan lalai dari akhirat, namun jika ada pemuda yang tetap istiqamah berpegang terhadap agamanya, tekun dan taat beribadah menghamba kepada Rabb- nya maka dialah pemuda yang akan mendapatkan naungan Allah pada hari kiamat.

Pada hari kiamat kelak manusia tak akan luput dari pertanyaan dan pertanggungjawaban tentang masa mudanya untuk apa ia habiskan, maka marilah kita ingat sabda Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wa Sallam: “Manfaatkan 5 perkara sebelum datang 5 perkara: mudamu sebelum datang tuamu, sehatmu sebelum datang sakitmu, waktu luangmu sebelum datang sibukmu, kayamu sebelum datang miskinmu, dan hidupmu sebelum datang matimu.” (HR. al-Hakim)

3.   Seorang yang hatinya senantiasa bergantung di masjid

Orang-orang yang menghadiri masjid-masjid Allah, hati mereka tidak akan merasa sejuk, tenang dan tentram setelah keluar dari masjid sampai ia bisa kembali ke masjid lagi untuk bermunajat dan menyampaikan keluh kesah kepada Allah. Itulah kerinduan yang dipacu oleh keimanan kepada ALLAH.

Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman: “Yang memakmurkan masjid-masjid Allah hanyalah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, serta tetap mendirikan shalat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada siapapun) selain kepada Allah, maka merekalah orang-orang yang diharapkan termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk.”  (QS. at-Taubah: 18)

Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda bagi orang-orang yang hatinya tergantung kepada masjid: “Barangsiapa pergi ke masjid di waktu pagi atau sore niscaya Allah menyediakan baginya tempat di surga tiap kali ia pergi ke masjid di waktu pagi maupun sore hari. (HR. Bukhari, no. 662 dan Muslim, no. 669).

4.   Dua orang yang saling mencintai karena ALLAH Ta’ala

Mereka yang berteman karena ALLAH, sehingga teman yang dipilih adalah karena tertarik pada keshalihan, bukan tertarik pada dunia dan harta. Dua orang ini tidaklah berkumpul karena hubungan kekerabatan, saudara kandung dan kemaslahatan dunia, akan tetapi yang mengumpulkan mereka adalah cinta karena ALLAH sampai ajal memisahkan mereka berdua.

Sahabat Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu meriwayatkan, bahwasanya Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Tidaklah kalian masuk surga hingga kalian beriman, dan tidaklah kalian beriman hingga kalian saling menyayangi. Maukah kalian aku tunjukkan suatu amalan yang jika kalian kerjakan niscaya kalian akan saling menyayangi? Sebarkanlah salam sebanyak-banyaknya di antara kalian.” (HR. Muslim)

5.   Seorang yang diajak wanita untuk berbuat yang tidak baik lalu ia berkata, "Aku benar-benar takut kepada ALLAH"

Ada wanita yang kaya raya, terhormat dan begitu cantik. Ia menggoda dan mengajak laki-laki untuk berzina. Namun karena takut pada Allah, laki-laki tersebut tidak melakukannya karena memegang iman dengan seerat-eratnya.

Sebagaimana dikisahkan dan diabadikan kisahnya dalam al-Qur’an surat Yusuf ayat: 23. Allah berfirman: “Dan wanita yang Yusuf tinggal di rumahnya menggoda Yusuf untuk menundukkan dirinya (kepadanya) dan dia menutup pintu-pintu, seraya berkata: “Marilah ke sini.” Yusuf berkata: “Aku berlindung kepada Allah, sungguh tuanku telah memperlakukan aku dengan baik.” Sesungguhnya orang-orang yang zhalim tiada akan beruntung.” (QS. Yusuf: 23).

Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu berkata, “Tidak ada daya untuk menghindarkan diri dari maksiat selain dengan perlindungan dari Allah. Tidak ada kekuatan untuk melaksanakan ketaatan selain dengan pertolongan Allah.”

6.   Seorang Yang Bersedekah Dengan Sembunyi

Sedekah yang paling utama adalah sedekah yang dilakukan sembunyi-sembunyi. Lihatlah ibarat yang dinyatakan oleh Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam, tangan kanan yang berinfak lantas tangan kiri tidak mengetahuinya. Ini menunjukkan bahwa yang paling dekat saja tidak mengetahui kalau ia bersedekah.

Tetapi boleh saja seseorang bersedekah terang-terangan untuk memberikan contoh pada orang lain. Juga sedekah boleh dilakukan terang-terangan jika yang dimaksud adalah sedekah wajib (seperti zakat dan nafkah keluarga).

7.   Seorang yang mengingat ALLAH dalam keadaan sendirian

Maksudnya adalah orang yang rajin berdzikir pada Allah dengan benar-benar menghayati, hingga terkadang air matanya menetes ketika menyendiri karena takutnya pada ALLAH.

Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:  “Dua mata yang tidak akan disentuh api neraka untuk selama-lamanya: mata yang menangis karena takut kepada Allah dan mata yang bermalam dalam rangka berjaga di jalan Allah.” (HR. Tirmidzi)

Mari bertekad dengan ihtiar dan do’a, semoga kita termasuk dalam orang-orang yang mendapat Naungan dari Allah Subhanahu Wa Ta'ala di hari kiamat nanti. 


https://untag-sby.ac.id
https://www.untag-sby.ac.id

N. S. Latifah

Redaksi yang malang melintang di bidang jurnalisme