`Analisis dan Desain E-Learning Menggunakan Agile Scrum` Antarkan Supangat Sampai Monev Internal Kampus

  • 17 September 2019
  • 6412

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Untag Surabaya mengadakan Monitoring dan Evaluasi (Monev) Internal terhadap penugasan penelitian dan pengabdian masyarakat dana perguruan tinggi tahun 2019. Kegiatan yang terselenggara di Meeting Room Graha Wiyata lantai 1 Untag Surabaya itu diperuntukkan bagi seluruh Dosen yang mengikutinya, (12/09/19).

Prof. Dr. Amiartuti Kusmaningtyas, S.H., M.M., salah satu Viewer Monev, menjelaskan bahwa tujuan diadakan Monev adalah untuk melihat progres setelah penelitian dan pengabdian masyarakat dosen  disetujui oleh pihak LPPM. Sehingga dana yang sudah diperoleh benar – benar dimanfaatkan dengan sebaik – baiknya.

‘’Sebagian dosen sudah memiliki rencana draft penelitian dan pengabdiannya, bahkan sudah ada yang diterapkan juga. Jadi rata – rata progresnya cukup bagus,’’ jelasnya saat ditemui di lokasi kegiatan.

Sementara itu, salah satu peserta Monev, Supangat, S.Kom., M.Kom., mempresentasikan penelitiannya yang berjudul ‘’Analisis dan Desain E-Learning Menggunakan Agile Scrum’’. Sebuah pengembangan E-Learning untuk membantu kegiatan belajar mengajar di perguran tinggi menggunakan framework pendekatan Agile yakni Scrum dalam prosesnya.

‘’Pengembangan framework pendekatan Agile (Scrum) dalam sistem E-Learning untuk lembaga pendidikan sangat penting, dikarenakan alasan utama proses pembelajaran akan berjalan lebih efektif, adanya pengetahuan mahasiswa dalam memahami materi yang diberikan oleh dosen, dan tertatanya management nilai untuk mahasiswa sendiri,’’ paparnya.

Lebih lanjut, Dosen Teknik Informatika itu menerangkan, dalam pengembangan E-Learning terkadang sistem yang dikembangkan tidak sesuai dengan apa yang dibutuhkan, khususnya dalam perguruan tinggi. Adanya beberapa fitur yang tidak perlu dimasukan dalam sebuah sistem menjadikannya fitur yang hanya hiasan dalam sebuah E-Learning atau bisa disebut out of the box features. Maka dari itu untuk membangun E-Learning dibutuhkan sebuah framework project management agar sistem yang dibangun dapat sesuai dengan keinginan pengguna dan meminimalisir fitur out of the box.

‘’Keunggulan dari sistem ini adalah produk fitur yang dihasilkan sesuai dengan kebutuhan penggunanya. Selain itu, Scrum lebih menekankan Output yang dihasilkan dari pada sebuah dokumentasi, literasi pengembangan dan komunikasi demi mendapatkan hasil yang sesuai,’’ imbuhnya pada warta17agustus.com.

 


https://untag-sby.ac.id
https://www.untag-sby.ac.id