Bangun Strategi Pengelolaan Kawasan Kumuh Kota Banjarmasin

  • 17 Januari 2023
  • 1167

Komisaris Kepolisian, Dese Yulianti, S.H., M.AP., Kasubdit l Ditlantas Polda Kalimantan Selatan berhasil raih gelar Doktor (S3) Ilmu Administrasi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, di Meeting Room Lantai 1 Graha Wiyata Untag Surabaya, Selasa (3/1).

 

Ujian terbuka dengan judul disertasi “Strategi Pengelolahan Kawasan Kumuh di Kota Banjarmasin” ini merupakan salah satu syarat bagi Dese Yulianti, S.H., M.AP., untuk menyelesaikan pendidikan S-3.

 

Dalam kesempatan ini, Dese menjelaskan tujuan dari penelitian yakni untuk mendeskripsikan serta menganalisis strategi pengelolaan kawasan kumuh di Kota Banjarmasin dan membangun model strategi yang sesuai dengan tata ruang di Kota Banjarmasin.

 

“Kawasan kumuh dipahami sebagai keadaan carut marut  karena tidak adanya aturan pemerintah daerah yang melekat dari pemerintah daerah yang ditandai dengan perumahan di bawah standar karena tidak memiliki kepastian teritorial,” ungkap Komisaris Kepolisian Polda Kalimantan Selatan.

 

Setelah memperhatikan beberapa anjuran dalam hasil penelitiannya, baik secara praktis maupun teoritis, terdapat beberapa kesimpulan yang disampaikan.

 

Pertama, kebijakan strategi pengelolahan Kawasan kumuh secara Sosio – Ekonomi dan kriminalitas di Kota Banjarmasin sangat tergantung pada delegasi dan sensitivitas keseriusan  menangani penghuni kawasan kumuh. 

 

Kedua, implementasi strategi infrastruktur dan minim implementasi pada sumber daya manusia  dan pendelegasian tugas dalam pendampingan lokal sehingga tidak memunculkan sensitivitas kebijakan bagi kawasan kumuh.

 

Ketiga, strategi pengelolaan Kawasan kumuh memiliki pola kebijakan delegasi sensitivities strategy yaitu kepedulian kebijakan tidak hanya dalam bentuk material kebijakan, namun lebih menguatkan sumber daya manusia untuk dapat memberdayakan diri dalam meningkatkan kualitas hidup mereka.

 

Keempat, lemahnya implementasi strategi kebijakan lokal di Kawasan kumuh menyebabkan seringnya terjadi perselisihan antara masyarakat dan pelaksana kebijakan maka diperlukan delegasi yang terorganisir dan memiliki keterampilan khusus pada penanganan Kawasan kumuh.

 

“Pemerintah Kota Banjarmasin lebih fokus mengimplementasikan Kawasan kumuh menjadi diestinasi yang menarik sehingga mampu memberi kontribusi positif bagi sumber daya manusia yang mempunyai keterampilan minim,” tutupnya (Nabila)

 


https://untag-sby.ac.id
https://www.untag-sby.ac.id