Portal Berita Online YPTA 1945 Surabaya
Umat Agama Hindu baru saja melaksanakan tradisi Nyepi pada 25 Maret 2020 lalu. Baik sebelum atau sesudah Nyepi, ada beberapa ritual yang wajib dilakukan dan hal tersebut menjadi tradisi turun-temurun. Berikut rangkuman mengenai beberapa kegiatan pada hari besar Nyepi.
Dua hari sebelum hari raya Nyepi, umat Hindu melaksanakan upacara Melasti dengan melaksanakan sembahyang di laut. Upacara tersebut untuk menyucikan diri sebelum melaksanakan Nyepi. Dalam upacara itu, umat Hindu yang mengikuti acara tersebut akan mendapatkan air suci yang disebut Angemet Tirta Amerta. Dalam kepercayaan Hindu, sumber air seperti danau dan laut merupakan air kehidupan.
Selain untuk membersihkan diri, upacara Melasti juga menjadi pembersihan dan penyucian benda sakral milik tempat ibadah Hindu, yang nantinya akan diarak keliling desa dengan tujuan menyucikan desa tersebut. Pelaksaaan Upacara Melasti dilengkapi dengan berbagai sesajian sebagai simbol Trimurti, tiga dewa dalam Agama Hindu.
Kegiatan selanjutnya adalah Tawur Kesanga atau Mecaru, yang dilaksanakan H-1 sebelum perayaan Nyepi. Kegiatan ini identik dengan pawai festival ogoh-ogoh yang dilaksanakan di daerah Kuta Bali. Ogoh-ogoh sendiri adalah boneka raksasa terbuat dari bubur kertas dan rangka bambu yang merupakan representatif dari sifat buruk atau sifat jahat manusia. Pada akhir acara pawai, ogoh-ogoh akan dibakar sebagai lambang pembersihan sifat jahat manusia yang dilenyapkan dalam ritual Nyepi.
Nyepi dilakukan selama 24 jam, biasanya dimulai pukul 06.00 pagi hingga 06.00 pagi keesokan harinya. Umat Hindu melaksanakan empat pantangan yakni tidak boleh melakukan kegiatan, tidak boleh keluar rumah, tidak boleh mencari hiburan, dan tidak boleh menyalakan api. Begitu juga dengan wisatawan, tidak boleh keluar atau berjalan jalan. Ketika Nyepi langit malam terlihat cerah dan bersih karena tidak ada polusi selama satu hari penuh.
Terakhir, setelah berlagsungnya Nyepi, ada kegiatan Ngembak Geni, yaitu warga akan berkunjung ke sanak saudanya. Selain itu tradisi yang seru dalam Ngembak Geni adalah ritual Omed-omedan. Pada tradisi tersebut muda-mudi Hindu Bali berciuman secara bergantian. Prosesi ini begitu ramai dan riuh, warga setempat memandangnya sebagai ritual sakral untuk menolak bala.
Reporter