Portal Berita Online YPTA 1945 Surabaya
Ada 6 agama yang diakui secara resmi di Indonesia, seperti agama Islam, Kristen Protestan, Katolik, Hindu, Buddha dan Kong Hu Cu. Setiap penganut agama pasti memiliki cara yang berbeda – beda dalam melakukan ibadah. Jika di Indonesia mayoritas penduduknya beragama Islam dengan tata cara beribadah menjalankan solat 5 waktu, di provinsi Bali yang mayoritas penduduknya memeluk agama Hindu, juga memiliki tata cara ibadah yang berbeda sesuai dengan kepercayaan masing – masing. Kali ini tim warta17agustus.com akan merangkum seperti apa tata cara beribadah umat Hindu Bali.
Ada 5 aktivitas ibadah yang dilakukan oleh umat Hindu Bali. Yang pertama yaitu Mesodan. Pada setiap tempat tinggal atau rumah masyarakat Hindu Bali memiliki pelinggih atau sanggah yang menjadi tempat stana Dewa. Di sana ada cangkir kecil yang di dalamnya terdapat kopi yang disertai beragam jenis jajan. Persembahan yang disebut dengan mesodan. Ini merupakan tradisi ketika pagi hari yang dilakukan umat Hindu Bali. Saat melakukan persembahan, masyarakat Hindu Bali juga melengkapinya dengan canang dan dupa. Selain itu, mereka juga melafalkan mantra persembahan yang disertai gerakan ngayap, yakni gerakan maju mundur pada jari.
Yang kedua yaitu Mesaiban. Tradisi ini dilakukan dengan menempatkan nasi dan lauk di atas potongan daun kecil yang kemudian ditempatkan di luar rumah. Pemeluk agama Hindu Bali akan melakukan aktivitas tersebut setelah proses memasak dilakukan dan sebelum makan. Aktivitas ibadah masyarakat Hindu Bali yang satu ini memiliki tujuan untuk mengungkapkan rasa syukur atas anugerah pangan yang telah mereka dapatkan selama ini.
Berikutnya adalah Mejejaitan. Aktivitas yang dilakukan oleh pemeluk agama Hindu Bali sebagai sarana untuk membuat keperluan keagamaan. Mejejaitan dibuat dengan beberapa bahan, seperti slepan atau daun kelapa tua, busung atau daun kelapa muda semat yang berasal dari irisan bambu kecil, dan ibung yang memiliki bentuk seperti daun lontar. Mejejaitan biasanya hanya dilakukan oleh perempuan.
Yang keempat yaitu Metanding atau cara pengaturan sesajen yang kemudian digunakan untuk upacara keagamaan. Metanding canang yang menjadi aktivitas ibadah masyarakat Hindu Bali sehari - hari biasanya dibuat dengan jejaitan daun pisang yang kemudian diberi taburan bunga di bagian atasnya. Proses pembuatan petanding tersebut dilakukan oleh lebih dari satu orang. Apalagi, ketika metanding yang dibuat begitu kompleks, menandakan adanya pelaksanaan upacara besar. Selain itu, metanding bagi masyarakat Bali merupakan kemampuan yang wajib dimiliki oleh perempuan Bali.
Terakhir adalah Mebanten canang yang merupakan aktivitas ibadah masyarakat Hindu Bali yang dilakukan sebelum persembahyangan. Ketika melakukan ibadah ini, diperlukan bahan - bahan seperti canang, tirta, dupa, serta bunga yang ditempatkan pada pelinggih. Selain itu juga ada permen atau biskuit kecil sebagai persembahan. Aktivitas ibadah yang satu ini dilakukan oleh setiap pemeluk agama Hindu Bali baik laki-laki atau perempuan.
Sumber : https://www.kintamani.id/5-aktivitas-ibadah-masyarakat-hindu-bali-sehari-hari-007097.html
Reporter