Portal Berita Online YPTA 1945 Surabaya
Erni Puspanantasari Putri, ST, M. Eng FTI dosen UNTAG Surabaya melakukan penelitian mengenai bisnis the pelopment of small and medium enterprises as property spesies at for in is java province Indonesia. Penelitian tersebut di presentasikan dalam acara Physics and Mechanics of New Materials and their Applications (PHENMA) 2016 di hotel Elmi Surabaya beberapa waktu lalu (07/2016).
Dosen yang sedang studi doktoral di Khon Kaen University (KKU) Thailand tersebut mengatakan bahwa saya melakukan riset ini karena didasari UKM (Usaha Kecil Menengah) atau small and medium enterprises merupakan pilar ekonomi bangsa Indonesia. Seperti yang kita ketahui pada masa era krisis ekonomi Indonesia pada tahun 1997 banyak perusahaan yang kolaps terutama perusahaan besar banyak bangkrut tetapi kita lihat perusahaan kecil masih bisa tetep survive, perusahaannya bisa tetep jalan. “ Pada saat itu pemerintah Indonesia memfokuskan kesalah satu pengembangan bagi bangsa adalah mengembangkan UKM karena UKM adalah pilar ekonomi bangsa dengan story krisis ekonomi yang terjadi pada tahun1997. “
“ Dari story inilah perlu adanya upaya untuk mengembangkan UKM ini merupakan langkah untuk mengatasi kemiskinan. Salah satu tempat yang perlu dikembangkan UKMnya yaitu Provinsi Jawa Timur karena provinsi ini masih memiliki tingkat masyarakat miskin yang tinggi. ”
“ Mengembangkan UKM adalah salah satu langkah untuk bisa mengatasi kemiskian. Karena UKM bisa banyak menyerap tenaga kerja sehingga otomatis bisa mengurangi pengangguran dan dengan terserapnya tenaga kerja otomatis bisa meningkatkan tarap hidup dan kesejahteraan dari pada masyakat itu sendiri. ” lanjut dosen yang terpilih menjadi the best performance of Isan Smile 2016 di Khon Kaen University (KKU) Thailand.
Strategi yang dilakukan untuk mengembangkan UKM pertama melihat / mengidentifikasi faktor kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman dari bisnis UKM sendiri. Setelah kita tahu identifikasi itu, maka di cari dari faktor-faktor tersebut manakah yang menyebabkan perusahaan atau UKM tidak dapat berkembang. Setelah mengetahuinya maka akan dilakukan penyelesainnya dengan prinsip bahwa penyelesaian ini untuk meminimalkan faktor kelemahan dan ancaman dari UKM.
Di UKM sendiri masih banyak sekali hambatan, pertama skill, pendidikan, dan menejemen operasi belum memadai. Dari semua itu perlu adanya dukungan dari pemerintah untuk memberikan pelatihan, suport dana, promosikan barang dan selain itu juga dibutuhkan peran dari pada dunia pendidikan yang melakukan pada riset pada lokasi UKM. Masih banyak kelemahan tapi pemrintah saat ini sudah mulai berusaha untuk melakukan pengadakan penelitian-penelitian yang ditawarkan pemerintah seperti IBM untuk masyarakat dll yang bisa membantu masyarakat.
Salah satu kendala terbesarnya adalah dipemasaran. “ Yang paling utama bagaimana pemerintah mampu mambantu menjualkan produknya, karena dengan produk terjual sehingga produksi akan lancar.”
Saat merekomendasikan, jika UKM ingin berkembang harus banyak kesinergian banyak pihak seperti dari pihak pemerintah harus jalan, dari penanam modal, dari pihak yang mambantu pemasaran. Karena jika hanya salah satu saja yang jalan misalkan penanaman modal bisa jalan tapi pemasaran tidak jalan maka produksi macet karena tidak ada pemesanan maka UKM tersbut akan mati.
Kuncinya ada ditahap akhir yaitu penjualan produk. “ Di Indonesia masalah menejeman, teknologi sudah bagus lebih tercover hanya keterlibatan pihak luar untuk membantu penjualan produk ekspor dan sebagainya itu yang perlu di fikirkan lebih detail lagi, karena ini merupakan salah satu kunci utama mereka untuk bisa survive.” Tutupnya
Redaksi yang malang melintang di bidang jurnalisme