Budidaya Tanaman Sambung Nyawa Menggunakan Limbah Jamur

  • 23 September 2019
  • YRS
  • 6350

Tim Program Kemitraan Masyarakat Stimulus (PKMS) tahun 2019 dari Program Studi Biologi dan Manajemen Universitas Katolik Widya Mandala Madiun, melakukan kegiatan pengabdian kepada ibu - ibu PKK RT16 / RW05, Taman, Kota Madiun. Kegiatan yang diketuai oleh Angga Rahabistara Sumadji, S.Si., M.Si. dengan anggota Karlina Purbasari, S.Si., M.Sc. dan Didik Joko Pitoyo, S.E., M.M., berlangsung pada bulan April 2019 hingga Oktober 2019 mendatang.

 

Ketua kelompok kegiatan pengabdian, Angga Rahabistara Sumadji, S.Si., mengatakan bahwa warga kota Madiun masih banyak yang belum mengenali Tanaman Sambung Nyawa atau Gynura procumbens. Oleh karena itu, menurutnya perlu diadakan sosialisasi kepada masyarakat terkait hal tersebut.

 

‘’Tanaman Sambung Nyawa (Gynura procumbens) masih jarang dikenali masyarakat, khususnya warga kota Madiun. Sehingga pengenalan tanaman tersebut perlu disosialisasikan secara berkelanjutan serta menjelaskan cara budidaya tanaman dengan menggunakan limbah baglog jamur tiram. Pengolahan menjadi makanan alternatif khususnya ice cream dan mie,’’ papar Angga.

 

Tidak hanya itu, Angga juga menyampaikan antusias serta respon ibu - ibu PKK sangat baik. Menurutnya tanaman Sambung Nyawa bisa dibudidayakan di lahan perkotaan yang sempit dengan menggunakan limbah baglog jamur tiram. Hal itu dikarenakan kegiatan budidaya juga dapat mendukung program pemerintah, khususnya pengembangan Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL).

 

‘’Anggota PKK sangat antusias selama kegiatan pengabdian berlangsung, animo peserta yang hadir cukup tinggi dan mereka aktif bertanya selama kegiatan berlangsung. Mulai dari manfaat tanaman bagi kesehatan, nilai ekonominya saat menjadi makanan alternatif, dan saat kegiatan praktek pengolahan Sambung Nyawa menjadi ice cream dengan bahan - bahan yang sederhana,’’ ungkapnya.

 

Kegiatan pengabdian Program Kemitraan Masyarakat Stimulus (PKMS) yang didanai oleh Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi tersebut masih akan berlangsung hingga bulan Oktober mendatang, dengan kegiatan pendampingan secara intensif bagi mitra. Angga berharap dengan adanya pelatihan dan pendampingan mitra, ibu - ibu PKK dapat membudidayakan dan mengolah tanaman Sambung Nyawa secara benar, sehingga bisa menularkan ilmunya kepada kelompok PKK lainnya yang ada di Kota Madiun.

 

‘’Harapan kami pelatihan dan pendampingan ini bisa dimanfaatkan secara berkelanjutan bagi ibu - ibu PKK, karena tanaman Sambung Nyawa memiliki banyak manfaat, terutama dalam bidang kesehatan. Semoga PKK RT16 / RW05, Taman, Kota Madiun bisa menjadi pioner untuk pengembangan Kawasan Rumah Pangan Lestari di Kota Madiun,’’ tutup Angga.

 

Perlu diketahui kegiatan yang berlangsung selama 7 bulan tersebut juga melibatkan mahasiswa untuk ikut serta membantu mensukseskan pengabdian kepada ibu - ibu PKK di RT16 / RW05, Taman, Kota Madiun.

 

 


https://untag-sby.ac.id
https://www.untag-sby.ac.id

Y. RAKA S.

Reporter