Cara Sederhana Tingkatkan Nilai Pelajaran Anak di Sekolah

  • 23 November 2021
  • AR
  • 1596

Penurunan jumlah penularan pandemi semakin signifikan di sejumlah daerah. Hal tersebut membuat semakin banyak sekolah menerapkan pembelajaran jarak jauh karena dirasa efektif untuk menekan penyebaran Covid-19. Meski begitu, keterlibatan orang tua dalam pendidikan anaknya masih sangat diperlukan, guna mendukung untuk mencapai prestasi di sekolah.

 

Berikut cara sederhana dan efektif untuk meningkatkan nilai pelajaran anak di sekolah:

 

1. Kenalkan konsep kelola waktu 

 

Soal mengelola waktu sering kali tidak diajarkan di sekolah secara mendalam, seperti kapan harus bermain, belajar dan istirahat. Padahal, salah satu kunci anak meraih kesuksesan di masa mendatang adalah keterampilan ia mengelola waktu. Bahkan, orang dewasa sekalipun sering masih gagal mengelola waktu dengan baik, apalagi anak kecil, yang tentu masih memerlukan bimbingan orangtua.

 

Jika keluarga telah menetapkan jadwal dengan baik, diperlukan konsistensi agar setiap kegiatan berjalan dengan teratur. Mungkin saja sesekali anak lupa dengan jadwal kegiatannya. Di sinilah peran orang tua untuk mengingatkan agar anak tetap pada jalur waktu yang benar.

 

2. Cukup 15-20 menit 

 

Ada banyak sekali materi yang harus dipelajari anak, mulai dari pelajaran bahasa Indonesia, matematika, sampai olahraga. Dengan demikian, banyak hal pula yang dipikirkan dan harus dikerjakan anak. Sesekali, bisa jadi ia mungkin terlupa dengan materi dan tugasnya. Untuk itu, bantu anak memeriksa kembali tugas-tugas sekolahnya, sehingga orangtua dapat memastikan bahwa tidak ada PR yang tidak dikerjakan. Tak perlu memakan waktu lama, cukup 15-20 menit saja.

 

Metode ini sangat efektif dan efisien untuk membantu memperkuat apa yang telah ia pelajari pada hari itu. Keuntungan lain, orangtua memperoleh gambaran garis besar mengenai pelajaran yang telah diterima anak. Jadi, masukkan ke dalam jadwal harian orangtua untuk bersama-sama anak mengkaji ulang pelajaran yang telah diterima saat sekolah.

 

3. Jangan malu bertanya 

 

Setelah mengkaji ulang pelajaran dan memeriksa tugas-tugas sekolah, selanjutnya temani anak belajar atau saat mengerjakan tugas sekolah. Ini bukan berarti orangtua menyelesaikan PR-nya, namun kapasitas orangtua adalah menemani dan memastikan anak menyelesaikan tugas-tugasnya.

 

Pada beberapa kasus, misalnya pelajaran matematika, sering kali ada nomor-nomor tertentu yang memerlukan pemahaman lebih mendalam. Sehingga, tak jarang pula ada soal-soal yang belum ia temukan jawabannya. Sampaikan kepada anak bahwa ia bisa bertanya kepada guru di sekolah keesokan harinya, tak perlu merasa malu. Edukasi seperti ini juga sangat penting untuk melatih kemandirian anak dan tak malu bertanya untuk hal-hal yang belum ia mengerti.


 

Sumber : Kompas.com


https://untag-sby.ac.id
https://www.untag-sby.ac.id

Ria Ayu Oktavia

Jurnalis