Determinasi Dan Pengujian Cendawan Parasit Telur Penggerek Batang Padi Tryporyza Incertulas

  • 26 Agustus 2015
  • 6137

Pengendalian biologi adalah salah satu komponen pengelolaan hama yang ditengarai sebagai kompenen pengendalian yang ekonomis. Metode ini, menurut Susanto Hadi, Dosen Fakultas Teknik UNTAG Surabaya dalam penelitiannya mampu menghilangkan biaya aplikasi perlakuan ulangan.

Cendawan yang menyerang telur penggerek batang padi kuning tryporyza incertulas adalah salah satu alternative pengendalian biologi yang dapat di implementasikan pada Pengendalian Hama Terpadu (PHP). Musuh alami cendawan entomogenus yang menyerang telur tryporyza incertulas di Kecamatan Kertak Anyar Kabupaten Banjar Provinsi Kalimantan Selatan dikoleksi dan dipelihara di laboratorium fitopatologi. Determinasi, identifikasi cendawan dan efektivitas dosis telah dipelajari.

“ Pengujian postulat koch telah dilakukan untuk membuktikan bahwa isolat yang dikumpulkan dapat menginfeksi telur tryporyza incertulas di laboratorium. Determinasi dan identifikasi cendawan menggunakan motede Barnett dan Hunter 1972,” kata Hadi.

Uji efektivitas dosis cendawan entomogenus menggunakan dosis perlakuan (1) 1,00 x 107 spora per liter, (2) 1,00 x 106 spora per liter, (3) 1,00 x 105 spora per liter, (4) 1,00 x 104 spora liter, (5) 1,00 x 103 spora per liter, dan (6) spora per liter.

Dari hasil determinasi cendawan entomogenus termasuk dalam genus cephalosporarium, family Moniliaceace, ordo moniales dan klas deuteromy cates. “ Makin rendah dosis yang diberikan makin kecil terjadinya infeksi telur, di bawah 1,00 x 104 spora per liter tidak terjadi infeksi telur. Dosis yang paling efektif adalah 1,00 x 107 spora per liter,” imbunya.

“ Cendawan entomogenus dapat dikembangkan menjadi salah satu alternatif teknik pengendalian biologis dalam rangka pengendalian hama terpadu,” pungkasnya.


https://untag-sby.ac.id
https://www.untag-sby.ac.id