Portal Berita Online YPTA 1945 Surabaya
Didit Tri Widodok mahasiswa program studi Teknik Elektro Fakultas Teknik UNTAG Surabaya berhasil menciptakan Kompor Termo Elektrik Generator. Kompor yang berfungsi untuk memasak sekaligus penghasil listrik.
Didit Tri Widodok mengatakan awal mula tertarik menciptakan Kompor Termo Elektrik Generator melihat adanya energi panas yang terbuang sia-sia, maka diciptakanlah Kompor Termo Elektrik Generator agar energi yang terbuang tersebut bisa dimanfaatkan sebagai energi alternative yaitu listrik. Perbedaan Kompor Termo Elektrik Generator dengan kompor biasa ada pada tungku kompor. Tungku kompor saya tambahkan dengan Termo elektrik.
“Termo Elektrik kita fungsikan sebagai generaor untuk penghasil listrik. Sistem kerja dari Termo Elektrik berdasarkan perbedaan temperature, jadi semakin jauh perbebedaan temperatur diantara kedua sisi maka energi listrik keluarannya akan menjadi lebih besar. Lama waktu proses pembuatan kompor termo elektrik ini kurang lebih satu bulan,”jelas Dodit.
Kelebihan kompor termo elektrik adalah bisa digunakan untuk memasak dan sekaligus mampu menghasilkan energi listrik. Selain itu listrik yang dihasilakn juga bisa disimpan dan dipakai tidak hanya pada waktu yang bersamaan dengan memasak tapi juga bisa digunakan pada di waktu yang lain. Misal listrik mati atau ketika sudah tidak memasak kita bisa gunakan untuk menghidupkan lampu.
“Semoga peneliti selanjutnya bisa mengembangkan lagi penelitian ini dan bisa di produksi secara massal untuk menghemat energi listrik, selain itu jika diproduksi secara massal maka harga jual kompor termo elektri ini juga akan terjangkau,”tutupnya
Aris Heri Andriawan, ST.,MT selaku dosen pembimbing mengatakan alat ini bertujuan untuk memanfaatkan panas yang terbuang pada saat ibu-ibu memasak, sehingga daripada terbuang sia-sia ditambahkan alat yang bisa mengkonversikan panas menjadi listrik. “Sehingga selain memasak juga bisa menghasilkan listrik dan listrik bisa dipakai untuk menyalakan lampu atau listrik juga disimpan. Konsep alat ini adalah menginginkan adanya perbedaan suhu antara suhu panas dan dingin secara signifikan supaya bisa bekerja menghasilkan listrik,”tutupnya.