Portal Berita Online YPTA 1945 Surabaya
Direktur Keuangan YPTA Surabaya berhasil meraih gelar doktor (S3) Program Doktor Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untag Surabaya dengan predikat sangat memuaskan, (22/01/2019). Disertasi yang diangkat Drs. Ontot Murwanto Suwondo, MM., Ak., CA., CMA., CPA tersebut berjudul ‘’Pengaruh Dimensi Sosial, Fleksibilitas Keuangan dan Lingkungan Terhadap Kinerja Badan Layanan Umum Daerah Rumah Sakit Daerah Provinsi Jawa Timur Dengan Management Accounting Information System Sebagai Variabel Intervening’’.
Menurut Ontot, Akuntansi manajemen memiliki peran yang strategis dalam pengelolaan entitas bisnis yang berorientasi profit maupun non-profit. Dalam hal ini adalah entitas rumah sakit.
‘’Entitas rumah sakit baik milik swasta maupun milik pemerintah dikenal sebagai entitas yang komplek. Masalah di rumah sakit meliputi banyak hal, mulai dari bidang SDM, Sumber Daya Teknologi, keuangan atau tuntutan masyarakat terhadap kualitas pelayanan kesehatan,’’ papar Ontot dalam disertasinya.
Mengutip dari artikel Leyenaar (1997:1351), dia menjelaskan bahwa rumah sakit dengan system tradisional terutama pada sektor pemerintahan, tidak dapat menyediakan informasi yang dibutuhkan dengan baik.
‘’Identik dengan kondisi saat ini, rumah sakit atau penyedia jasa kesehatan di Indonesia dan di manca Negara memiliki permasalahan yang komplek. Persoalan rumah sakit selalu menjadi perhatian tersendiri bagi pemerintah. Rumah sakit yang masih menggunakan sistem tradisional tidak dapat menyediakan informasi tepat waktu dan tidak sesuai dengan apa yang dibutuhkan untuk keperluan manajemen,’’ jelas Dosen FEB Untag Surabaya itu.
Dari hasil disertasinya, Ontot memberi saran kepada Manajemen Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Provinsi Jawa Timur. Menurutnya perlu adanya peningkatan perhatian dalam kegiatan operasional.
‘’Karena fungsi Akuntansi Manajemen sangat penting, yaitu sebagai sarana perencanaan, pelaksanaan, pengendalian serta pengambilan keputusan stratejik bagi Manajemen di RSUD Provinsi Jawa Timur, sehingga perlu meningkatan motivasi pengembangan diri bagi karyawan atau pengembangan Sumber Daya Manusia melalui pelatihan. Minimum 20 jam dalam setahun, sesuai pada bidang keahliannya,’’ ujarnya.
Tidak hanya itu, pria yang pernah menjabat sebagai Plt. Direktur Keuangan Rumah Sakit Mata Undaan Surabaya tersebut, juga menyarankan kepada peneliti supaya agar dapat mengembangkan, terutama pada entitas BLUD yang merupakan ujung tombak keberhasilan peningkatan kualitas pelayanan.
‘’Karena penelitian masih sangat terbatas, maka disarankan agar penelitian serupa dapat dikembangkan terutama pada entitas BLUD sebagai salah satu ujung tombak keberhasilan peningkatan kualitas pelayanan kesehatan bagi masyarakat luas. Penelitian tersebut harus difokuskan pada pengaruh Management Accounting Information System (MAIS) terhadap kenerja BLUD RSUD yang bersangkutan,’’ pungkasnya.
Reporter : YRS
Editor : LA_unda