Portal Berita Online YPTA 1945 Surabaya
Esensi puasa adalah membersihkan jiwa manusia. Membersihkan jiwa dalam berpuasa berarti menjalankan dan mentaati seluruh perintah dan larangan Allah SWT. Hal ini disampaikan Khotib dan Imam Sholat Jum’at, Dr. Zakaria, MS di Masjid Baitul Fikri UNTAG Surabaya, Jum’at (17/6/2016).
“Dalam berpuasa manusia berusaha keras untuk menyempurnakan ibadahnya hanya karena Allah SWT, dengan cara menahan diri dari hal-hal yang terlarang dan membatalkan puasa,” kata Dr. Zakaria kepada jama’ah Sholat Jum’at.
Puasa selain membersihkan jiwa, juga bisa meningkatkan kesabaran manusia dengan cara mendidik kemauan manusia, mengendalikan hawa nafsu, membiasakan bersikap sabar dan dapat membangkitkan semangat baru bagi kehidupan.
“Puasa dapat mendidik manusia menjadi ikhlas dalam beramal. Ikhlas itu menunjukkan suci niatnya, bersih tujuannya dalam beramal, dan lepasnya manusia dari dunia. Oleh sebab itu, apabila puasanya berhasil, manusia tidak akan membabi buta mengejar kekayaan dunia,” tambah dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UNTAG Surabaya itu.
Dr. Zakaria mengatakan lebih lanjut, aspek penting lainnya di dalam menjalankan ibadah puasa adalah untuk membersihkan harta dengan cara menunaikan zakat. Menurutnya, masalah pengangguran, kemiskinan, dan keterbelakangan pendidikan bisa menggiring manusia ke arah kekufuran.
“Zakat itu penting untuk membantu saudara-saudara kita. Hal ini dijelaskan dalam QS. Al-Baqarah: 83, yang artinya, ‘Dan (ingatlah), ketika Kami mengambil janji dari Bani Israil (yaitu): Janganlah kamu menyembah selain Allah, dan berbuat kebaikanlah kepada ibu bapa, kaum kerabat, anak-anak yatim, dan orang-orang miskin, serta ucapkanlah kata-kata yang baik kepada manusia, dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat. Kemudian kamu tidak memenuhi janji itu, kecuali sebahagian kecil daripada kamu, dan kamu selalu berpaling,” tutup Dr. Zakaria.