Portal Berita Online YPTA 1945 Surabaya
Beberapa tahun belakangan ini, Google tengah mengembangkan sistem operasi mobile baru yang dijuluki Fuchsia. Raksasa teknologi asal California ini memperkenalkan sistem operasi baru Fuchsia lewat kemunculan situs khusus pengembang fuchsia.dev. Dalam situs tersebut, berisi instruksi dan cara bagaimana pengembang dapat menggunakan sistem operasi yang masih dalam tahap awal, termasuk perangkat lunak pendukungnya.
Berbeda dengan Android yang hanya bisa dipakai untuk perangkat ponsel dan tablet, Fuchsia bisa berjalan di perangkat ponsel, tablet, dan komputer. Sistem operasi ini bisa dijadikan alternatif jika suatu saat sistem operasi ponsel pintar Android tidak mampu bersaing dalam industri. Kendati sama-sama bersifat open source, Fuchsia tidak berjalan dengan kernel Linux seperti halnya Android dan Chrome OS. Fuchsia menggunakan microkernel Zircon yang sebelumnya bernama Magenta.
Sejak menampakkan diri dalam rupa kode rahasia pertama kali di situs GitHub pada Agustus 2016 lalu, Fuchsia terus bertransformasi untuk bisa digunakan sebagai perangkat lunak di beragam perangkat. Kemunculan kode rahasia ini menjadi penanda jika Google tengah mengembangkan sistem operasi baru bernama Fuchsia. Kendati belum diumumkan secara resmi, Fuchsia telah disebut bisa dipakai di lintas perangkat termasuk sistem hiburan dalam mobil hingga lampu lalu lintas dan jam tangan pintar.
Pada Mei 2017, Ars Technica mencatat Fuchsia mendapat pembaruan antarmuka yang ditulis menggunakan Flutter, aplikasi berdasarkan Dart. Google menyebut sistem operasi ini menawarkan performa tinggi dan grafis yang mengesankan. Flutter di klaim bisa mencapai kinerja antarmuka pada 120 frame per detik dengan menggunakan mesin rendering berbasis Vulkan yang disebut Etcher.
Setelah situs khusus pengembang muncul, Google memberikan penjelasan terkait cara kerja lengkap dengan beragam istilah untuk sistem operasi Fuchsia. Kemunculan OS Fuchsia sempat diuji coba dengan kode ‘’Astro’’ pada perangkat Google Home Hub pada Oktober 2018. Keseriusan Google mengembangkan Fuchsia berlanjut saat menjadi salah satu topik pembicaraan pada perhelatan Google I/O 2019 Mei lalu di Mountain View.
Pengembang Android disebut bisa menggunakan lintas platform Flutter SDK untuk menyusun aplikasi ke versi Fuchsia. OS Fuchsia pada November 2018 dikabarkan menyatakan dukungan untuk cip Kirim 970 buatan Huawei yang disematkan ke ponsel Honor Play. Sepertinya Google tengah dalam tahap akhir untuk menggulirkan system ini, karena perusahaan baru saja merekrut orang baru yang ahli dalam merilis ke pasar. Bill Stevenson, telah bekerja di Apple selama hampir 15 tahun berhasil di ambil oleh Google tersebut.
Hal tersebut diketahui di profil LinkedIn-nya bahwa ia akan bergabung dengan Google bulan depan untuk membantu membawa sistem operasi baru Fuchsia ke pasar. Sepanjang waktunya di Apple, Stevenson telah bekerja di sejumlah proyek terkait cloud seperti AirPlay, iCloud untuk Mac, dan Find my Mac, sementara ia juga memimpin berbagai proyek yang terkait dengan Mac OS X. Namun baru-baru ini ia telah menjadi Manajer Senior untuk manajemen Program Mac/Windows. Tentu portofolio-nya sangat berguna untuk mempersiapkan aplikasi untuk Fuchsia serta mengintegrasikan dukungan penuh untuk aplikasi Android.
Google sendiri belum mengumumkan proyek Fuchsia sampai saat ini, sehingga tidak diketahui kapan jadwal peluncuran raksasa internet itu.
Sumber :
- https://selular.id/2019/07/google-terus-kembangkan-os-fuchsia-dan-buat-situs-untuk-pengembang/
Reporter : MKM
Editor : LA_Unda