Portal Berita Online YPTA 1945 Surabaya
Hendri Winata mahasiswa jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknik (FT) Untag Surabaya membuat Aplikasi Utilitas Linux Berbasis Bash dengan Antar Muka Zenity dan GTK Dialog. Aplikasi ini dibuat berdasarkan pengalaman Hendri selama menggunakan Linux sejak masih di bangku SMA.
Linux/GNU adalah Sistem Operasi Komputer terbuka atau open source yang telah menjadi alternatif maupun jalan keluar bagi perorangan, perusahaan maupun sebuah negara untuk menekan angka pengeluaran dalam memenuhi kebutuhan teknologi informasi di masa kini, sekaligus menghindarkan dari penggunaan software ilegal yang melanggar Undang-Undang Hak Cipta.
Hendri mahasiswa yang lahir di Kabupaten Bojonegoro, 13 Desember 1993 itu mengatakan bahwa yang menjadi kendala implementasi Linux di Indonesia adalah penggunaannya yang dirasa sulit oleh kebanyakan masyarakat Indonesia yang utamanya adalah pengguna pemula. “ Sehingga menjadikan Linux kalah populer dengan sistem operasi Komersial,” kata Hendri saat ditemui di Gedung Graha Wiyata lantai 1, Kamis (18/6/2015).
“ Salah satu kekurangan yang menjadikan momok bagi para pengguna awam untuk mempelajari sistem operasi Linux adalah masih seringnya pengguna Linux harus menggunakan perintah–perintah dasar melalui terminal /Command prompt,” imbuh alumni SMA 1 Kedung Adem Bojonegoro tersebut.
Untuk melakukan pengaturan sistem maupun operasionalnya, jelas Hendri, meski saat ini jenis Linux terbaru telah memberikan sarana pengaturan grafis, namun terkadang masih banyak hal yang dilakukan harus dengan perintah terminal. Momok seperti ini yang membuat Sistem Operasi Linux tidak begitu dikenal oleh masyarakat Indonesia. “ Selain itu, penelitian tentang Linux, baik oleh para akademisi maupun di luar akademisi di Indonesia tergolong Minim,” papar putra Bapak Sono ini.
Contoh beberapa fungsi, fitur atau kegunaan di aplikasi ini adalah; melakukan reset sistem pada sistem operasi linux, mem-backup aplikasi yang telah terinstall menjadi file master, membantu pengguna untuk melakukan cloning aplikas, membantu pengguna melakukan pengaturan internet, membantu pengguna melihat informasi pada sistem yang sebelumnya dilakukan dengan perintah terminal, dan membantu pengguna menginstall paket penting.
Selama ini Hendri sering membanding-bandingkan penggunaan komputer Linux dan Windows dan banyak pula didapati hal yang mungkin menjadi alasan bahwa banyak masyarakat yang memilih sistem operasi bajakan dari pada mereka menggunakan sistem operasi yang berlisensi bebas seperti Linux. “ Sedangkan hal yang dianggap perlu untuk diubah menjadi lebih mudah pada sistem Operasi Linux dijadikan acuan dasar dalam pembuatan submenu dan sekaligus fungsi dari aplikasi ini,” jelas anak terakhir dari empat bersaudara ini.
Aplikasi Linux yang dibuat oleh mahasiswa semester 8 ini bertujuan membantu pengguna awam untuk melakukan beberapa pengaturan komputer Linux dengan Grafis user interface yang sebelumnya hanya bisa dilakukan melalui terminal. “ Diharapkan pengguna awam Linux bisa melakukan pengaturan komputer Linux tanpa harus mengingat perintah terminal yang sebagian cukup panjang untuk diingat,” tambahnya.
Karena pentingnya implementasi Open Source di Indonesia sebagai cara untuk menekan devisa dan memajukan perkembangan teknologi nasional, maka 1900 baris kode Program yang ditulis untuk membentuk aplikasi ini seluruhnya di open sources-kan sehingga siapa saja bisa memiliki, mempelajari, dan mengembangkannya. “ Semoga lebih banyak pengembang atau programer dari Indonesia yang tertarik untuk mengembangkan Sistem Operasi Linux agar menjadi lebih mudah untuk digunakan,” tutup Hendri.