HSP ke-94, Untag Surabaya Lahirkan Pemuda Inspirator

  • 31 Oktober 2022
  • VaniaS
  • 714

Umar Syaroni, M.Med.Kom., CPSP., dinobatkan sebagai Pemuda Inspirator Kampus Merah Putih Untag Surabaya pada Jum’at 28 Oktober 2022 ditengah berlangsungnya upacara Hari Sumpah Pemuda (HSP) ke-94.

 

Berangkat dari semangat Sumpah Pemuda, bahwasannya keberadaan Sumpah Pemuda menjadi benih perjuangan kemerdekaan yang harus ditebarkan guna menciptakan persatuan indonesia, dan semangat bersatu lebih kuat.

 

Pada Peringatan HSP ke-94 ini menjadi momen bagi Yayasan Perguruan 17 Agustus 1945 (YPTA) Surabaya untuk memunculkan keberadaan jiwa seorang Pemuda Inspirator Kampus Merah Putih Untag Surabaya.

 

Ketua YPTA Surabaya, J.Subekti, S.H., M.M menyatakan tujuan diberikannya penghargaan kepada Pemuda Inspirator Kampus Merah Putih Untag Surabaya berharap dapat menjadi panutan dan inspirasi bagi pemuda-pemuda Indonesia.

 

“Itulah sebabnya kami memunculkan seorang pemuda bernama Umar dengan prestasi akademik dan preastasi kerja. Dengan harapan ini tidak hanya menjadi satu mercusuar Untag Surabaya, namun bisa menular ke seluruh Indonesia, khususnya menjadi bagi PTS di bahwa memotivasi seorang pemuda menjadi hal yang penting,” jelasnya (28/10/22)

 

Memiliki prestasi yang tidak sedikit, setelah lulus sarjana di Untag Surabaya dengan mendapat predikat lulusan terbaik, Umar mengabdikan diri menjadi praktisi humas dan protokoler pada almamaternya.

 

Penyandang tunadaksa di bagian kedua tangannya ini juga merupakan Awardee Beasiswa Afirmasi Penyandang Disabilitas Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) dan baru saja berhasil mentas merampungkan pendidikan masternya di Universitas Airlangga Surabaya. 

 

Perlunya dukungan lingkungan kampus ramah disabilitas juga menjadi poin utama. Untag Surabaya mulai menyesuaikan inftrastruktur yakni akses jalan yang menghubungkan antar gedung, tombol lift timbul, dan toilet yang dilengkapi besi pegangan untuk mempermudah teman teman disabilitas.

 

“Dengan adanya program ramah disabilitas itulah, merupakan sebuah usaha Untag Surabaya agar tidak menjadi kampus yang mendiskriminasi teman teman kita yang kebetulan tidak sesempurna kita. Untuk teman teman yang seperti itu juga harus mendapatkan fasilitas yang layak,” jelasnya

 

Dikalungkannya selempang bertajuk “Pemuda Inspirator Kampus Merah Putih Untag Surabaya” kepada Umar juga merupakan bentuk inisiatif positif Untag Surabaya guna menjadi tonggak gagasan bagi para pemuda.

 

“Seluruh pemuda Indonesia itu harus punya semangat yang dimiliki oleh Umar, seorang difabel yang memiliki cita cita tinggi dan mengabdi pada bangsa dan negara. Dalam studinya itu menjadi inspirasi untuk para pemuda indonesia, kalau Umar bisa kenapa yang lain tidak bisa?,” pungkas Ketua YPTA Surabaya

 

Ketika ditemui Warta 17 Agustus, pemuda segudang prestasi ini menjelaskan bahwasannya untuk mencapai semua itu membutuhkan sebuah motivasi diri yang tinggi.

 

“Saya tidak menyangka dapat penghargaan ini, jadi rasanya campur aduk. Terharu dan bangga bisa sampai di titik ini. Dulu saya mendapat diskriminasi di bidang pendidikan. Oleh karena itu saya terus termotivasi untuk bisa berprestasi dan mencapai mimpi setinggi-tingginya,” tutur Master Komunikasi Peraih Beasiswa LPDP tersebut

 

Dalam hal ini, diskriminasi bukan menjadi penyebab besar putus asa dan retaknya semangat juang pemuda untuk mencapai potensi-potensi dan tujuan hidup yang dicapai, khususnya untuk penyandang disabilitas.

 

“Saya ditolak oleh beberapa sekolah dan universitas. Begitu juga saat mengikuti berbagai lomba dan kegiatan. Dari situ saya berharap bisa menyebarkan kesadaran bahwa penyandang disabilitas juga punya kesempatan dan potensi yang sama,” ujarnya

 

Pentingnya pemuda Indonesia untuk memahami proses Sumpah Pemuda merupakan indikator perjuangan kesuksesan prestasi. Ditunjang dengan kepercayaan diri, pemuda Indonesia wajib yang berjiwa pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, dan memiliki pandangan fisioner, untuk berjuang bagi bangsa dan negara.

 

“Kepercayaan diri menurut saya itu lahir dari penerimaan diri. Jadi yang saya lakukan adalah menerima kekurangan dan kelebihan saya. Kekurangan itu tidak lantas saya hilangkan, tapi saya tutupi dengan kelebihan saya. Yang utama adalah lihat ke depan dan ke belakang. Lihatlah ke depan bahwa kita masih punya masa depan dan peluang yang akan datang. Lihatlah ke belakang, artinya kita sudah melangkah sejauh ini, jadi tidak ada alasan untuk menyerah,” tutup Pemuda Inspirator Untag Surabaya.


https://untag-sby.ac.id
https://www.untag-sby.ac.id

Vania

Reporter