Ketika Iman Seorang Hamba Naik dan Turun

  • 03 Mei 2019
  • REDAKSI
  • 11378

Banyak orang merasa bahwa dengan beriman kepada Allah Subhanahu Wa Taalaa saja sudah merasa cukup. Apapun yang telah dilakukan dengan iman yang ada dirinya, seolah - olah tidak akan pernah luntur, padahal tidaklah seperti itu. Iman yang ada pada hati seseorang dapat luntur atau justru malah hilang ketika orang tersebut tidak menjaganya. Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda ‘’Iman itu kadang naik kadang turun, maka perbaharuilah iman kalian dengan La Ilaha Illallah.’’ (HR Ibn Hibban).

Iman pada hati sesorang mengalami fase naik dan turun. Iman seseorang dapat meningkat dan bertambah kuat atau bahkan menurun dan melemah. Naik turunnya iman yang kita miliki tergantung kepada diri kita sendiri seperti apa menjaganya, bagaimana menahan hawa nafsu dan memenuhi segala kewajiban yang telah ditetapkan. Lalu apa saja factor – factor yang dapat mempengaruhi naik turunnya iman dalam hati sesorang? Di bawah ini akan dijelaskan penyebab iman seseorang menurun baik faktor dari dalam atau pun dari luar.

Faktor dari dalam diri seseorang yang pertama, adalah ketidakpedulian dan melupakan kewajiban. Ketidakpedulian seseorang dalam berurusan dengan hal – hal yang berbsifat ukhrowi membuatnya sulit untuk dapat melakukan kebaikan. Padahal berbuat baik sudah merupakan salah satu hal yang diperintahkan oleh Allah Subhanahu Wa Taalaa. Sedangkan melupakan kewajibannya sebagai makhluk untuk beribadah kepada Allah Subhanahu Wa Taalaa juga salah satu penyebab turunnya kadar iman seseorang. Padahal, kita sebagai manusia diciptakan Allah Subhanahu Wa Taalaa semata – mata untuk beribadah kepadanya.

Yang kedua, Menyepelekan perintah dan larangan Allah Subhanahu Wa Taalaa. Awal dari perbuatan dosa adalah sikap menilai apa yang telah diperintahkan dan dilarang oleh Allah Subhanahu Wa Taalaa sebagai sesuatu yang sepele. Akibatnya orang yang menganggap akan senang sekali melakukan perbuatan – perbuatan yang melanggar ketentuan Islam. Sering juga menganggap bahwa apa yang dilakukannya hanyalah dosa kecil. Padahal, jika dilakukan terus menerus, dosa – dosa kecil tersebut akan semakin tumbuh dan membesar.

Sedangkan dari luar diri seseorang juga ada beberapa hal yang dapat menurunkan kadar keimanan, yang pertama, adalah pengaruh Syaithan. Syaithan adalah musuh manusia. Tujuan syaithan adalah untuk merusak keimanan orang. Siapa saja yang tidak membentengi dirinya dengan selalu mengingat Allah Subhanahu Wa Taalaa, maka ia menjadi sarang syaithan, menjerumuskannya dalam kesesatan, ketidak patuhan terhadap Allah Subhanahu Wa Taalaa, membujuknya untuk melakukan dosa yang seakan – akan seeorang tak merasa telah berbuat dosa.

Sedangkan yang kedua, adalah bujuk rayu dunia. Allah Subhanahu Wa Taalaa berfirman dalam Al Quran: ‘’Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah – megah antara kamu serta berbangga – bangga tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam – tanamannya mengagumkan para petani ; kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridaan-Nya. Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu’’. (QS, al – Hadiid : 20).

Pada hakikatnya, tujuan hidup manusia adalah untuk akhirat. Dunia ini merupakan tempat kita untuk mengumpulkan bekal bagi kehidupan kita di akhirat kelak. Segala kesenangan yang ada di dunia ini merupakan kesenangan semu. Namun tidak sedikit orang yang tergoda oleh kesenangan sesaat ini, sehingga rela melakukan apa saja demi kehidupan dunia, bahkan meskipun harus menyalahi perintah Allah SWT sekalipun.

Jika sudah seperti itu, lalu seperti apa menaikkan kadar Iman ? Agar kadar iman dalam diri kita tidak menurun, kita harus selalu menjaga dan memelihara keimanan kita dengan baik. Bahkan sebisa mungkin, kita harus berupaya untuk meningkatkan kadar keimanan tersebut. Namun hal ini bukanlah sesuatu yang mudah jika tidak didasari pada komitmen untuk selalu berjalan di garis Allah SWT.

Mempelajari ilmu agama islam yang bersumber pada Al Quran dan Hadist merupakan salah satu cara untuk mempertahankan iman yang kita miliki. Banyak cara yang dapat kita lakukan untuk dapat mempelajari ilmu agama, yang sesuai dengan tuntunan Al Quran dan Hadist seperti memperbanyak membaca Al Quran dan merenungkan maknanya. Ayat – ayat Al - Quran memiliki target yang luas dan spesifik sesuai kebutuhan masing.

Mempelajari sifat – sifat Allah Subhanahu Wa Taalaa juga dapat meningkatkan kadar keimanan kita. Jika seseorang memahami sifat Allah yang Maha Mendengar, Maha Melihat dan Maha Mengetahui, maka ia akan menahan lidahnya, anggota tubuhnya dan gerakan hatinya dari apapun yang tidak disukai Allah. Bila seseorang memahami sifat Allah yang Maha Indah, Maha Agung dan Maha Perkasa, maka semakin besarlah keinginannya untuk bertemu Allah di hari akhirat, sehingga seseorang dapat secara cermat memenuhi berbagai persyaratan yang diminta Allah untuk bisa bertemu dengan – Nya, yaitu dengan memperbanyak amal ibadah.

Dengan merenungkan tanda kebesaran Allah Subhanahu Wa Taalaa di alam semesta yang saat ini, dapat kita lihat dan kita rasakan manfaatnya. Merenungkan secara tulus bagaimana alam ini diciptakan, mulai dari tata surya, galaksi, hingga struktur pohon dan sel – sel atom akan membuat kita merasa sangat kagum dan bersyukur kepada Allah Subhanahu Wa Taalaa. Semoga kita selalu diberi petunjuk. Aamiin.

Sumber : https://cahyaislam.wordpress.com/2009/05/12/naik-turunnya-iman/

Reporter : YRS

Editor     : LA_unda


https://untag-sby.ac.id
https://www.untag-sby.ac.id

REDAKSI