Portal Berita Online YPTA 1945 Surabaya
Prestasi membanggakan datang dari salah satu mahasiswi Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya, Aulia Nurdini. Mahasiswi yang akrab dipanggil Aulia itu yang berhasil meraih medali perunggu kategori Tarung Derajat Kelas 58,1 Kg – 62 Kg Putri di PON Papua 2021.
Dari 59 perunggu yang dikumpulkan kontingen Jawa Timur, Mahasiswi Psikologi Untag Surabaya itu turut menyumbang satu medali perunggu.
“Alhamdulillah saya bersyukur atas perolehan medali ini,” ungkap Aulia saat diwawancara melalui telepon, Rabu (13/10). Meski, diakui olehnya ia cukup kecewa atas perolehan prestasinya kali ini. “Cukup sedih karena hanya berhasil meraih perunggu tapi alhamdulillah tetap bersyukur,” tambahnya.
Dikatakannya, persiapan untuk PON XX Papua dilakukan kurang lebih hampir dua tahun.
“Persiapan sudah sejak tahun 2019. Namun karena adanya pandemi, pelaksanaan PON akhirnya diundur ke tahun 2021,” terang mahasiswa kelahiran Bandung itu. Adanya pandemi juga membuat rutinitas latihannya cukup berubah.
“Saat karantina kemarin kita hanya latihan dengan teman-teman kontingen Jatim, tidak bisa berlatih dengan yang lain seperti biasanya. Jadi persiapannya kurang maksimal,” tambahnya.
Putri sulung dari tiga bersaudara ini mengaku sudah menekuni olahraga Tarung Derajat sejak masih kecil. Hal ini tidak terlepas dari dukungan keluarga, terutama Ayahnya yang merupakan pelatih Tarung Derajat di Bandung.
“Memang dapat dukungan dari orang tua untuk menekuni Tarung Drajat sejak umur 5 tahun,” kenangnya.
Pada tahun 2015, Aulia resmi menjadi atlet KONI. Pada tahun-tahun tersebut, ia berhasil menorehkan deretan prestasi sebagai seorang atlet. Misalnya di tahun 2015, Aulia memperoleh medali emas di Pra PON XIX, medali perak saat PON di Jawa Barat tahun 2016 serta medali emas di POMNAS Makassar pada tahun 2017. Aulia juga meraih medali perunggu dalam Kejurnas PSH Cup Surabaya dan medali perak pada Pra PON 2019.
“Cukup sering mengikuti ajang nasional dan alhamdulillah mendapat juara,” katanya.
Meski begitu, Aulia mengaku keikutsertaannya dalam ajang bergengsi PON yang terselenggara di Papua ini menjadi pengalaman berharga baginya. Kedepan ia berharap mampu ikut serta dalam ajang PON XXI yang akan terselenggara di Aceh.
“Karena ini kemungkinan kesempatan terakhir mengikuti kompetisi sebagai atlet, semoga bisa mendapat hasil terbaik dengan perolehan medali emas,” harapnya.
Sumber : beritajatim
Jurnalis