Meneladani Akhlak Nabi Muhammad SAW dalam Kehidupan Sehari-hari

  • 23 Juni 2023
  • 1124

Sebagai seorang muslim, Nabi SAW adalah panutan sepanjang masa. Penting bagi kita untuk mengikuti prinsip-prinsip kesalehan Rasullullah dalam kehidupan sosial kita. Topik Kajian di Masjid Masjid Baitul Fikri Untag Surabaya pada Jum'at (2/6) mempelajari beberapa contoh akhlak mulia Rasulullah SAW.

 

Ustadz Marzuki Imron menjadi pemateri dalam kajian tersebut. Ia menjelaskan, meskipun Rasullullah hidup jauh sebelum kita, namun akhlaknya masih bisa menjadi panutan hingga saat ini. Rasullullah pernah langsung menyerahkan wasiat kepada sahabatnya Muadz

 

“Rasulullah SAW memberikan berpesan kepada Mu'adz tentang akhlak yang baik yang harus dimiliki oleh umat Islam. Wasiat-wasiat Rasulullah suruh jujur, memenuhi janji, jaga amanat, kemudian jangan khianat, jaga tetangga, sayangi anak yatim, bila berbicara yang ringan, kalau berbicara yang lemah lembut, dan selalu sampaikan salam. Petunjuk ini relevan bahkan sampai hari ini untuk digunakan sebagai pedoman dalam menjalankan kehidupan,” pesannya (2/6)

 

Ketika bertemu dengan teman-teman muslim lainnya, Nabi selalu mengucapkan salam. Menurutnya, salam bukan hanya bentuk sapaan tapi juga sebuah penyampai rasa aman dari seseorang kepada lawan bicaranya.

 

“Assalamualaikum bukan berarti sekadar mengucapkan tetapi adalah iklan dari kita, kamu aman dari saya, maksudnya begitu,” lanjutnya

 

Lebih lanjut, Ustadz Marzuki Imron menceritakan bahwa terdapat pesan lainnya yang selalu Rasulullah sampaikan kepada para sahabat. Bukan hanya berkenaan dengan hubungan manusia dengan sesama, melainkan juga dengan diri sendiri,  Allah, dan alam.

 

“Kalau punya angan-angan jangan terlalu panjang. Apa yang kamu inginkan ini, ya sudah yang ada dulu kamu lakukan yang gak ada belakangan. Jaga keimanan, belajar Alquran dengan benar, ada rasa takut daripada al-hisab,” ujarnya

 

Kunci keberhasilan mencapai akhlak mulia adalah takut kepada Allah. Setiap langkah kita selalu diperhatikan oleh Allah. Bahkan, seluruh ciptaan Allah juga turut menyaksikan dan akan menjadi saksi di akhirat kelak.

 

“Hati-hati sama Allah. Pada tiap batu, pada tiap pohon, pada tiap tanah pada tiap belokan, pada tiap apapun. Artinya, semuanya itu nanti akan bersaksi. Jangan kita saleh di masjid, di luar masjid kita tak saleh. Jadi mau di kelas mau di manapun kalau memang kita takutnya kepada Allah, maka kita akan jaga Allah,” pungkasnya (Nabila)

 

 


https://untag-sby.ac.id
https://www.untag-sby.ac.id