Model Peningkatan Citra & Nilai Religiusitas Pada Persepsi Kinerja Dan Sikap Santri Pada Bank Syariah

  • 15 Oktober 2015
  • 5956

Penelitian Drs. Abdul Halik, MM dosen Fakultas Ekonomi tentang “Model Peningkatan Citra Dan Nilai Religiusitas Pada Persepsi Kinerja Dan Sikap Santri Serta Dampaknya Kepercayaan Santri Pada Bank Syariah Di Kabupaten Sidoarjo dengan tujuan jangka panjang penelitian ini dapat model citra dan nilai religiusitas sesuai dengan karakteristik bank syariah” lolos desk evaluation Hibah Bersaing 2015.

Indonesia dengan penduduk muslim tersebar, tetapi bank umum syariah masih  sulit untuk bersaing dengan bank konvensional. Untuk itu, persepsi kinerja dan sikap santri serta kepercayaan umat islam harus ditingkatkan pemahaman ajaran tentang riba. Rupanya umat islam Indonesia masih kurang percaya keberadaan bank syariah, oleh karena pakar ekonom muslim harus berjuang keras, agar diminati oleh masyarakat muslim. Persepsi kinerja dan sikap santri serta kepercayaan dari umat islam di Indonesia masih rendah terhadap bank syariah, maka perlu sosialisasi, edukasi dan promosi lebih intensif supaya orang islam memahami pengelolaan bank syariah, agar umat islam tidak terjebak dengan riba yang bertentangan ajaran islam.

Potensi Indonesia, menurut Halik, untuk menjadi global player keuangan syariah sangat besar, diantaranya: (1) Jumlah penduduk muslim yang besar menjadi potensi nasabah industry keuangan syariah; (2) Prospek ekonomi yang cerah, tercermin dari pertumbuhan ekonomi yang relatif tinggi (kisaran 6,0%-6,5%) yang ditopang oleh fundamental ekonomi yang solid; (3) Peningkatan sovereign credit rating Indonesia menjadi investment grade yang akan meningkatkan minat investor untuk berinvestasi di sektor keuangan domestik, termasuk industri keuangan syariah; dan (4) Memiliki sumber daya alam yang melimpah yang dapat dijadikan sebagai underlying transaksi keuangan syariah.

Halik menjelaskan, tujuan jangka panjang penelitian ini dapat model citra dan nilai religiusitas sesuai dengan karakteristik bank syariah, sehingga semakin dipercaya sebagai tempat transaksi dengan sistem syariah islam dan mampu bersaing dengan bank konvensional dalam inovatif produk jasa dan pelayanan. Sedangkan luaran ditargetkan dalam penelitian ini adalah menumbuhkan sikap positif dan persepsi kinerja baik serta meningkatkan kepercayaan santri, untuk memperluas segmen pasar dan meningkatkan pangsa pasar bank syariah, yang sekarang perbandingannya yakni bank syariah 4,6 % dan bank konvensional 95,4 %. “Tetapi, market share bank syariah selalu kalah yakni hanya bisa tumbuh 1 % per tahun, bank konvensional bisa 7 % per tahun,” ungkap Halik kepada warta17agustus.com, Jum’at (9/10/2015).

Metode pencapaian tujuan, papar Halik, adalah harus melakukan sinergi antara lain meliputi (1) Membangun citra positif bank syariah, yaitu produk jasa sesuai dengan selera umat islam, menentukan harga yang tepat harus melihat persaingan, kesesuaian dengan aturan syariah islam, lokasi harus memperhatikan unsur-unsur meliputi daya jangkau, lokasi strategis, transportasi, fasilitas umum, dan proses yang terjadi dalam jasa diterima nasabah harus memuaskan, (2) Mengedepankan nilai-nilai religiusitas dalam pengelolaan bank umum syariah adalah menyakini seorang dalam mengelola berpegang teguh pada syariah islam, pratek pengelolaan berpedoman aturan syariah, pengelolaan dengan motivasi tata cara syariah, dalam mengelola harus berbasis pengetahuan agama islam dan setiap seorang dalam melayani proses transaksi selalu merasa diawasi Allah swt.

“Dalam penelitian ini dibantu oleh dua rekan saya, yaitu Ratna Ekasari, SE.,MM, dan Dony Perdana, ST.,MT,” tutup Halik.


https://untag-sby.ac.id
https://www.untag-sby.ac.id