Portal Berita Online YPTA 1945 Surabaya
Mohammad Muntadzirin mahasiswa Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik (FT) Universitas 17 Agustus 1945 (UNTAG) Surabaya membuat Prototype Pelontar Elektromagnetik. Prototype tersebut Muntadzirin buat sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar sarjana (S1).
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terjadi saat ini menyebabkan semakin berkembang pula berbagai inovasi di bidang pertahanan dan keamanan, semakin maraknya ancaman keamanan menuntut dibutuhkannya sistem keamanan atau device untuk mengamankan suatu area bahkan negara. “ Namun kebanyakan orang terkendala dengan perangkat sistem pengamanan yang mahal dan sulit untuk di buat sendiri, dan akhirnya manusia tertuntut untuk membuat alat atau device keamanan yang murah dan mudah,†kata Muntadzirin.
Perangkat ini, lanjut dia, berfungsi seperti layaknya pistol atau senapan yang dapat melontarkan peluru dari logam, hanya saja menggunakan gelombang elektromagnetik yang dihasilkan dari discharge kapasitor sebagai pendorongnya dan bukan bubuk mesiu. “ Dengan dibuatnya alat ini diharapkan dapat menjadi solusi untuk meningkatkan keamanan dan pertahanan diri dari tindak kriminal yang sering kali terjadi,†imbuh mahasiswa asal Kabupaten Lamongan itu.
Dari hasil pengujian sistem dan alat-alat yang lakukan, Muntadzirin dapat menyimpulkan bahwa dalam perencanaan pembuatan pengisi kapasitor otomatis pada prototype pelontar elektromagnetik, semakin besar arus yang mengalir pada sumberdaya akan mempercepat proses pengisian kapasitor dan tegangan minimal yang dibutuhakan adalah 18 Volt dan maksimal 35 Volt. “ Hal ini dikarenakan tegangan akan diturunkan menjadi 15 Volt dengan IC 7815,†jelasnya.
Besar kapasitas kapasitor bank, papar Muntadzirin, akan sangat mempengaruhi waktu pengisian, semakin besar kapasitas kapasitor yang digunakan maka waktu yang dibutuhkan untuk pengisian akan semakin lama pula.
Selain itu, jelasnya, semakin tinggi tegangan yang di hasilkan sirkuit converter maka suhu pada CMOS IRFP450 akan semakin meningkat, terutama jika telah mencapai tegangan 400 Volt. “ Maka diperlukan pendinginan untuk menghindari kerusakan pada komponen dengan menggunakan heatsink,†tutup Muntadzirin.