Monitoring Pengawatan Tripping Coil dan Suhu Kontak PMT untuk Mengantisipasi Kegagalan Trip

  • 10 Februari 2017
  • 6238

Mahasiswa Teknik Elektor UNTAG Surabaya, M. Hadi Purnomo ciptakan Sistem Monitoring Pengawatan Tripping Coil dan Suhu Kontak PMT untuk Mengantisipasi Kegagalan Trip. Ide awal membuat alat ini karena ketika memperhatikan   Saluran Udara Tegangan Menengah (SUTM) sangat rawan terhadap gangguan alam yang dapat mempengaruhi kinerja PT. PLN dalam melayani penyaluran tenaga listrik

Tantangan terbesar PT. PLN (Persero) adalah menjaga kontinuitas penyaluran tenaga listrik. Banyak pelanggan industri saat ini yang menggunakan sistem tenaga listrik 20Kv. Sistem tenaga listrik tersebut bersumber dari Gardu Induk dari tegangan transmisi yang diturunkan oleh Transformator tenaga 150Kv/20Kv maupun 70Kv/20Kv yang terbagi menjadi beberapa penyulang (feeder).

Sebagian besar saluran distribusi tersebut (70%) dialirkan ke pelanggan industri melalui Saluran Udara Tegangan Menengah (SUTM). Saluran tersebut sangat rawan terhadap gangguan alam yang dapat mempengaruhi kinerja PT. PLN dalam melayani penyaluran tenaga listrik,” kata Hadi kepada warta17agustus.com usai  melakukan uji coba alatnya, Kamis (9/2/2917).

Gangguan yang ditimbulkan juga dapat merusak peralatan listrik pelanggan maupun PT. PLN. Untuk menghindari hal tersebut, terdapat seperangkat sistem proteksi yang berguna untuk melindunginya, seperti sistem proteksi Kubikel 20Kv. Salah satu bagian dari kubikel 20Kv adalah Pemutus Tenaga (PMT).  PMT bekerja sebagai penggerak mekanis operasional aliran tenaga listrik. Perangkat ini juga berperan penting dalam melepas sirkuit ketika ada gangguan hubung singkat pada saluran listrik sehingga titik gangguan dapat dilokalisir dan mencegah pemadaman yang lebih luas.

Menurut Hadi, belakangan ini terdapat beberapa permasalahan pada kinerja PMT feeder dalam menjalankan tugasnya. Permasalahan pertama, PMT tersebut gagal trip ketika rele proteksi telah mengirimkan perintah trip sehingga menyebabkan  PMT incoming feeder trip. Pemadaman yang ditimbulkan menjadi lebih luas. Bisa dibayangkan ketika hal tersebut terjadi pada PMT incoming feeder bahkan pada PMT sisi 150Kv. Permasalahan kedua adalah kontak didalam PMT yang tidak dapat dilihat, sehingga tidak dapat diketahui kondisi kontak PMT pada keadaan yang sempurna. Hal ini dapat menimbulkan panas dan lama kelamaan mengakibatkan kerusakan pada PMT tersebut.

Permasalahan tersebut dapat diatasi dengan membuat alat monitoring pengawatan tripping coil dan suhu kontak PMT untuk mengantisipasi kegagalan trip dalam mengamankan gangguan hubungan singkat pada saluran tenaga listrik,” ujar mahasiswa angkatan 2012 itu.

Mahasiswa alumni SMA Negeri 2 Jombang ini menyebutkan bahwa secara garis besar  alatnya terdiri dari beberapa bagian, yaitu sensor tegangan, sensor suhu LM35, sistem  minimum mikrokontroler Arduino Mega 2560, penampil LCD Karakter 20x4, indikasi audio, dan visual.

Lebih lanjut putra bapak Bambang Elson ini mengaku, sistemnya tersebut telah bekerja sesuai dengan yang diharapkan. Dimana mikrokontroler mengolah data masukan digital dari optocoupler melalui port Digital input dan analog (mV) dari sensor LM35 melalui port Analog input yang kemudian dikoversikan langsung didalam mikrokontroler tersebut untuk ditampilkan dalam bentuk derajat Celcius pada LCD Karakter 20x4 serta keluaran indikasi audio dan visual.

Monitoring PMT feeder 20kV ini memudahkan operator untuk memantau kondisinya karena bukan hanya semua tampilan data dikemas dalam sebuah display LCD, tetapi juga dilengkapi dengan indikasi secara audio, sehingga tetap dapat diketahui adanya permasalahan ketika operator tidak didepan display LCD,” ucap Hadi.

Mahasiswa kelahiran Mojokerto, 3 Desember 1991 ini berharap dengan sistem yang dibuatnya, permasalahan yang terjadi pada peralatan dapat diketahui lebih dini, sehingga kegagalan trip dan terbakarnya PMT dapat dihindari. Dampak lain seperti kWh yang tidak terjual dapat ditekan dan yang paling utama adalah pelayanan tenaga listrik semakin baik.

"Dalam pembuatan alat ini saya dibimbing oleh Ir. Gatut Budiono, MSc," pungkasnya.


https://untag-sby.ac.id
https://www.untag-sby.ac.id