Muchammad Arif MahasiswaTeknik Elektro UNTAG Surabaya Ciptakan Perancangan dan Pembuatan Prototipe Perahu Tenaga Surya Dengan Penggerak Motor DC

  • 01 September 2016
  • 6030

Muchammad Arif Amril F Mahasiswa Teknik Elektro UNTAG Surabaya ciptakan Perancangan Dan Pembuatan Prototipe Perahu Tenaga Surya dengan Penggerak Motor DC. Energi surya adalah energi yang tidak polutif, bersifat kontinyu dan tidak dapat habis dan sebagai alternatif solusi pengganti Bahan Bakar Minyak(BBM).

Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) jenis pembangkit listrik tenaga surya yang banyak digunakan, karena efisiensinya baik dan bahan bakarnya mudah didapat dari matahari, sehingga menghasilkan energi listrik yang ekonomis dan ramah lingkungan. Indonesia adalah daerah yang paling sesuai dalam penerapan pengganti sumber energi minyak adalah energi matahari karena Indonesia terletak didaerah katulistiwa yang sepanjang tahun selalu mendapat sinar matahari.

Muchammad Arif saat ditemui warta17agustus.com mengatakan, perancangan dan pembuatan prototipe perahu tenaga surya dengan penggerak motor DC dapat menjadi alternatif  solusi pengganti BBM. Prinsip kerja pada Motor DC jika arus lewat pada konduktor, maka akan timbul medan magnet di sekitar konduktor. Arah medan magnet ditentukan oleh arah aliran arus pada konduktor.

Dalam penelitian Muchammad Arif ini memerlukan pengujian transmitter dan receiver untuk mengetahui hubungan antara jarak transmitter ke receiver untuk mendapatkan sinyal. Transmitter dan Receiver yang digunakan ialah RF Module Board 433 dengan tegangan masukan yang dibutuhkan antara 0-5 VDC dan menghasilkan tegangan keluaran antara 0-5 VDC. Sedangkan pengujian beban motor DC pada saat maju dan mundur dibutuhkan daya total sebesar 1.92 Watt untuk menyuplai beban. Dan untuk Pengujian Beban pada saat putar kanan dan kiri dibutuhkan daya total sebesar 0.96 watt.

Lebih lanjut Muchammad Arif menjelaskan, transmitter dan receiver yang digunakan dalam pengendali perahu tenaga surya dengan menggunakan motor DC hanya mampu menerima sinyal yang berkisar antara 1-5 meter. Respon waktu yang diperlukan transmitter dan receiver dalam mengekskusi intruksi dari mikrokontroller berkisar rata-rata 1-1,5 detik. Kapasitas baterai yang digunakan dalam sistem tersebut mampu mencukupi beban terencana selama 8.5 Jam dalam keadaan awal kondisi baterai terisi penuh dan pembebanan maksimal.

Dalam proses charger baterai dengan menggunakan solarcell tegangan keluaran 13.01 dan arus keluaran 0.5A, proses charger sesuai dengan perhitungan hingga mencapai kapasitas baterai mencapai 100% adalah sekitar 7.85 Jam,” tambahnya.

Menurut Muchammad Arif transmitter dan receiver dalam perancangan alatnya itu memiliki peran yang sangat penting, karena tingkat jangkauan dalam menangkap sinyal masih lemah. Oleh karena itu, untuk kedepannya dapat menggunakan transmitter dan receiver lebih baik tingkat jangkauannya,” tutup Muchammad Arif.


https://untag-sby.ac.id
https://www.untag-sby.ac.id