Optimalisasi Fasilitas Pelayanan Publik di Kecamatan Tegalombo Kabupaten Pacitan

  • 16 Juni 2016
  • 6052

Wakil Rektor II UNTAG Surabaya, Dr. Ir. RA. Retno Hastijanti, MT melakukan kajian Aktual Optimalisasi Fasilitas Pelayanan Publik di Kecamatan Tegalombo Kabupaten Pacitan. kajian yang dilakukan  merupakan salah satu wujud realisasi kerjasama Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) UNTAG Surabaya dengan Badan Pengembangan, Penelitian, dan Statistik (Balitbangtik) Kabupaten Pacitan.

Pelayanan publik merupakan salah satu indikator utama keberhasilan pemerintah sebuah negara dalam kinerjanya. Peningkatan pelayanan publik selalu erat dikaitkan dengan meningkatnya  kesejahteraan masyarakat. Sedangkan optimalisasi adalah suatu proses, cara atau perbuatan untuk menjadikan sesuatu paling baik dan paling tinggi.

Pemerintah Kabupaten Pacitan berkomitmen untuk terus meningkatkan pelayanan publik. Termasuk  dalam segi memperbaiki dan meningkatkan fasilitas pelayanan publik,” ujar Dr. Ir. RA. Retno Hastijanti kepada warta17agustus.com, Rabu (15/6/2016).

Adapun maksud dari Kajian Aktual Optimalisasi Fasilitas Pelayanan Publik di Kecamatan Tegalombo Kabupaten Pacitan yang dilakukan oleh Dr. Ir. RA. Retno Hastijanti adalah untuk meningkatkan pelayanan publik sehingga tercapai standard pelayanan prima pada fasilitas pelayanan publik, meningkatnya partisipasi masyarakat dalam pelayanan publik (pada gangguan keamanan) dan juga dapat terciptanya tatanan hidup masyarakat yang berdaya dan mandiri.

Dengan memberikan pelayanan prima pada setiap pelayanan publik tentu akan mendatangkan keuntungan dalam bentuk meningkatnya kepercayaan masyarakat,” tambahnya.

Dosen Teknik Arsitektur ini menjelaskan, kegiatan pelayanan kepada masyarakat merupakan salah satu tugas dan fungsi administrasi negara. Pelayanan yang diberikan harus mempunyai suatu standar tersendiri. Dalam Undang-Undang No. 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik pasal 21 dijelaskan bahwa komponen standar pelayanan dilihat dari dasar hukum hingga evaluasi kinerja pelaksana.

Indikator yang biasa digunakan untuk mengukur kinerja birokrasi publik adalah produktivitas, kualitas layanan, responsivitas, responsibilitas, dan akuntabilitas,” papar Dr. Ir. RA. Retno Hastijanti.

Dari hasil kajiannya, Dr. Ir. RA. Retno Hastijanti menyimpulkan, identifikasi potensi dan masalah yang terkait fasilitas pelayanan publik di Kecamatan Tegalombo Kabupaten Pacitan. Pertama, Puskesmas Tegalombo merupakan fasilitas kesehatan unggulan, bagi masyarakat Tegalombo dan sekitarnya. Bahkan mampu melayani masyarakat yang datang dari luar Pacitan. Sehingga berpotensi untuk meningkatkan kesejahteraan kesehatan masyarakat sekitarnya. Akan tetapi, penggunaan Puskesmas Tegalombo, Kecamatan Tegalombo, Kabupaten Pacitan, saat ini, belum optimal, dan tidak memenuhi standard sesuai  Permenkes no. 75 tahun 2014. Sehingga perlu direncanakan pengembangan yang lebih optimal.

Kedua, untuk perencanaan pengembangan Puskesmas Tegalombo di masa depan, diperlukan rencana tindak optimalisasi fasilitas pelayanan publik di Kecamatan Tegalombo Kabupaten Pacitan, diantaranya pemindahan lahan Puskesmas Tegalombo ke lahan ex-pembantu bupati, yang terletak kurang lebih 300m dari lahan eksisting Puskesmas Tegalombo, pembuatan rencana pengembangan Puskesmas Tegalombo, sesuai dengan standard-standard yang diamanatkan pada Permenkes no. 75 tahun 2014, di lahan baru dan menjadi Ikon Kesehatan bagi Kabupaten Pacitan, pengalihfungsian bekas lahan Puskesmas Tegalombo menjadi kantor UPT Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan, Kabupaten Pacitan, Pengalihfungsian rumah dinas Camat Tegalombo menjadi rumah dinas dokter Puskesmas Tegalombo di lahan baru, pengalihfungsian rumah dinas dokter Puskesmas Tegalombo menjadi rumah dinas Camat Tegalombo, pengembangan kantor UPT Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan, Kabupaten Pacitan yang lebih representatif dan tetap memperhatikan fasilitas ekonomi di lingkungannya, dan pengembangan Rencana Terinci Ruang Kota (RTRK) untuk kawasan Tegalombo sehingga, pengembangan Puskesmas Tegalombo di lahan yang baru, dapat terintegrasi dengan rencana pengembangan di lingkungannya, utamanya yang terkait dengan pertumbuhan ekonomi di sekitarnya.

Dari kajian aktual yang telah dilakukan, dan kesimpulan yang telah diperoleh, Dr. Ir. RA. Retno Hastijanti memberikan beberapa saran, yaitu: melakukan sosialisasi yang lebih intens sebelum dilakukan pemindahan Puskesmas Tegalombo dan pengalihfungsian lahan ex-Puskesmas Tegalombo menjadi kantor UPT Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan, Kabupaten Pacitan, melakukan proses perencanaan dan perancangan desain Pengembangan Puskesmas Tegalombo baru yang lebih baik, karena diharapkan menjadi Ikon Kesehatan bagi Kabupaten Pacitan, melakukan kajian lebih lanjut dan lebih terintegrasi untuk optimalisasi fasilitas ekonomi pada Kecamatan Tegalombo, dan membuat Puskesmas Tegalombo sebagai salah satu fasilitas yang mampu membangkitkan ekonomi di lingkungannya, serta melakukan kajian lebih lanjut dan lebih terintegrasi untuk optimalisasi fasilitas Transportasi pada Kecamatan Tegalombo, utamanya dalam rangka meningkatkan kemudahan aksesibilitas menuju Puskesmas Tegalombo.


https://untag-sby.ac.id
https://www.untag-sby.ac.id