Pemuda Adalah Penentu Kemajuan Bangsa. Bagaimana Menjadi Pemuda Terbaik Dalam Pandangan Islam ?

  • 01 Maret 2019
  • REDAKSI
  • 30149

Pemuda adalah generasi penerus bangsa yang mempunyai andil besar dalam menentukan kemajuan bangsa Indonesia. Dalam sejarah bangsa, pemuda pemudi Indonesia ikut berperan aktif memperjuangkan kemerdekaan negara. Terbukti dengan adanya sumpah pemuda tanggal 28 Oktober 1928 menunjukkan bahwa pemuda adalah tonggak penting bagi perjuangan bangsa.

Maju tidaknya suatu bangsa tergantung dengan sikap para pemuda, jika pemuda memiliki jiwa yang maju, jiwa besar, dan jiwa kepemimpinan, maka bangsa itu akan maju, besar dan mampu memimpin peradaban dunia. Sebaliknya, jika pemuda hanya menghabiskan waktu untuk hal – hal tidak bermanfaat, terlebih yang bertentangan dengan nilai – nilai agama, maka masa depan bangsa itu akan suram.

Lalu bagaimana menjadi pemuda yang baik menurut ajaran Islam ?

Untuk menjadi pemuda terbaik dibutuhkan beberapa kriteria. Pertama, memiliki ilmu dan wawasan yang luas. Sebagaimana firman Allah SWT dalam Q.S. Al-Mujadalah ayat 11: ‘’Allah SWT akan meninggikan derajat orang-orang yang beriman dan berilmu beberapa derajat.’’ Dilanjutkan juga dalam hadits Nabi Muhammad SAW.: ‘’Barangsiapa yang menginginkan dunia maka harus dengan ilmu. Barangsiapa yang menginginkan akhirat maka dengan ilmu. Dan barangsiapa yang ingin kedua-duanya maka harus dengan ilmu.’’

Amirul Mukminin Umar bin Khaththab R.A. berkata: ‘’Hendaklah kamu berilmu sebelum kamu memimpin.’’. Pemuda hari ini adalah pemimpin hari esok, baik tidaknya masa depan suatu masyarakat dapat dilihat bagaimana generasi muda pada hari ini.

Kedua, memiliki akhlak yang mulia. Islam sangat memperhatikan pendidikan umatnya, terutama generasi muda untuk berakhlak mulia. Karena akhlak yang mulia merupakan sikap dan perilaku yang harus dimiliki oleh setiap manusia, khususnya bagi seorang muslim, baik dalam hubungan kepada Allah SWT maupun dengan makhluk-makhluk ciptaan-Nya. Rasulullah SAW. di masa mudanya diberi gelar Al-Amiin (orang terpercaya) oleh penduduk kota Makkah. Karenanya, Allah SWT memuji akhlaknya sebagaimana dalam firman-Nya Q.S. Al-Qalam ayat 4: ‘’Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung.’’ Rasulullah SAW. bersabda: ‘’Sesungguhnya aku di utus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia.’’ (HR. Bukhari, Ahmad, dan Hakim).

Ketiga, menjaga diri dari pergaulan negatif. Generasi muda sangat riskan terjebak dalam pergaulan bebas yang sekarang ini sangat marak dalam kehidupan. Menjaga pergaulan dan menjaga hubungan baik tentu menjadi hal yang penting bagi siapa saja.

Keempat, disiplin dalam menggunakan waktu. Disiplin dalam penggunaan waktu merupakan faktor terpenting dalam meraih kesuksesan manusia. Masalah waktu mendapat perhatian yang besar dari Allah SWT sebagaimana firman-Nya dalam Q.S. Al-‘Ashr ayat 1-3 yang artinya: ‘’Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.’’

Kelima, memiliki jiwa kemandirian dan profesional. Sebagai generasi muda milenial hendaknya memiliki jiwa kemandirian dan profesional. Seorang Muslim bukan sekesar boleh menjadi kaya raya bahkan memang harus kaya agar dapat melaksanakan ibadah haji dan membantu saudara-saudaranya yang membutuhkan melalui infaq, sedekah, dan amalan-amalan yang lainnya.

Selain kemandirian, generasi muda dituntut untuk dapat profesional dalam menyelesaikan suatu pekerjaan dengan maksimal sesuai prosedur yang benar. Segala pekerjaan harus diselesaikan dengan profesional, apapun pekerjaan tersebut. Bersungguh-sungguh, bersemangat, berkorban, berkelanjutan dan berbasis ilmu pengetahuan merupakan hal yang harus mendapatkan perhatian serius dalam menyelesaikan tugas-tugas.

Kemudian, dalam Al-Qur’an dijelaskan sosok pemuda yang mampu membangun negeri digambarkan Ashhabul kahfi, yaitu sekelompok anak muda yang memiliki integritas moral (iman).

‘’Mereka adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada Tuhan mereka, dan Kami tambah pula untuk mereka petunjuk.’’ (QS al-Kahfi : 13).

Dalam hadits disebutkan kalimat, Syabaabaka Qabla Haramika (Masa mudamu sebelum masa tuamu). Dari ayat dan hadits tersebut tampak bahwa masalah kepemudaan oleh Islam sangat ditekankan. Ditekankan karena tidak saja masa muda adalah masa berbekal untuk hari tua, melainkan juga di masa muda itulah segala kekuatan dahsyat terlihat.

Reporter : MKM

Editor     : LA_unda 

 


https://untag-sby.ac.id
https://www.untag-sby.ac.id

REDAKSI