Penambahan Fibre Steel Pada Campuran Beton Terhadap Kuat Tekan, Kuat Tarik Belah, Dan Nilai Ekonomi

  • 12 Oktober 2015
  • 5990

Budi Witjaksana, ST.,M, Ir. Bantot Sutrion, M.Sc, dan Ir. Gede Sarya, MT dosen Fakultas Teknik UNTAG Surabaya melakukan penelitian tentang ‘Penambahan Fibre Steel Pada Campuran Beton (Tinjauan Terhadap Kuat Tekan, Kuat Tarik Belah Dan Nilai Ekonomi) . Usulan penelitian ini lolos desk evaluation ketika dipresentasikan pada pertengahan bulan September 2015 kemarin di Garden Palace Hotel Surabaya.

Didalam penelitiannya Budi Witjaksana mengatakan, beton merupakan bahan kontruksi yang sangat penting dan paling dominan digunakan pada struktur bangunan. Untuk itu bahan kontruksi ini dianggap sangat penting untuk terus dikembangkan. Beton yang lemah terhadap tarik dapat di-backup dengan tulangan besi yang merupakan material dalam bangunan. Salah satu pengembangannya ialah dengan cara memperbaiki sifat dari kelemahan beton yaitu tidak mampu menahan gaya tarik, dimana nilai kuat tarik beton berkisa 9%-15% dari kuat desaknya (Dispohusodo, 1994). Setiap usaha perbaikan mutu kekuatan tekan hanya disertai peningkatan kecil kuat tariknya. Nilai pendekatan yang diperoleh dari hasil pengujian berulang kali mencapai kekuatan 0,50-0,60 fc’, sehingga untuk beton normal digunakan nilai 0,57 fc’ ((Dispohusodo, 1999: 10).

Dosen Teknik Sipil itu menambahkan, beton berserat adalah bagian komposit yang terdiri dari beton biasa dan bahan  lain yang berupa serat. Bahan serat dapat berupa : serat asbestos, serat tumbuh-tumbuhan (rami, bamboo, ijuk), serat plastik (polypropylene), atau potongan kawat baja. Jika serat yang dipakai memiliki modulus elastisitas lebih tinggi daripada beton, misalnya kawat baja, maka beton serat akan mempunyai kuat tekan, kuat tarik, maupun modulus elastisitas yang sedikit lebih tinggi dari beton biasa (Tjokrodimuljo, 1996: 122).

Penelitian ini, lanjut dia, dilakukan untuk mengetahui nilai konsentrasi serat fibre steel optimum yang menghasilkan nilai kuat tarik belah, kuat tekan dengan komposisi serat 0 %; 2,5 %; 5 %, 7,5 %; 10 %.,serta perbandingan nilai ekonomis dari beton tanpa campuran serta dan beton dengan campuran serat fibre steel. Benda uji yang diteliti berbentuk silinder dengan ukuran diameter 150 mm dan tinggi 300 mm diuji untuk kuat tekan dan kuat tarik. “Jumlah benda uji 30 buah, dengan masing-masing komposisi sebanyak 3 sampel. Untuk uji kuat tekan menggunakan benda uji yang sama, yaitu sebanyak 15 buah. Sedangkan 15 benda uji lainnya digunakan untuk uji tarik belah,” pungkasnya.


https://untag-sby.ac.id
https://www.untag-sby.ac.id