Portal Berita Online YPTA 1945 Surabaya
Planet alien yang memiliki ukuran mirip Bumi ternyata memiliki orbit mirip dengan rumus matematika. Orbit bintang tersebut induknya setiap 3,14 hari di Bumi.
Dikutip dari www.cnnindonesia.com Perhitungan ini mirip dengan angka 'Pi' atau rumus keliling lingkaran. Eksoplanet bernama K2-315b ini mengorbit di bintang kerdil yang terletak 186 tahun cahaya dari Bumi.
K2-315b terlihat dalam data yang dikumpulkan pada tahun 2017, selama K2 dari teleskop luar angkasa Kepler NASA. Keberadaan eksoplanet kemudian dikonfirmasi pada 2020 oleh jaringan teleskop berbasis darat yang disebut SPECULOOS (Search for Habitable Planets Eclipsing Utra-cool Stars).
"Planet bergerak seperti jarum jam," kata penulis utama studi Prajwal Niraula, seorang mahasiswa pascasarjana di Departemen Ilmu Bumi, Atmosfer dan Planet di Institut Teknologi Massachusetts (MIT), Cambridge.
Temuan ini dipublikasikan dalam makalah berjudul The Astronomical Journal: "Pi Earth: a 3.14-day Earth-sized Planet from K2's Kitchen Served Warm by the SPECULOOS Team".
K2-315b adalah planet 'alien' ke-315 yang ditemukan menggunakan data K2. Niraula dan koleganya memperkirakan bahwa K2-315b berukuran sekitar 95 persen dari Bumi.
Ukuran ini menunjukkan bahwa planet asing itu berbatu, tetapi saat ini belum diketahui pasti karena massa K2-315b masih belum diketahui.
Bintang induk K2-315b hanya berukuran seperlima dari ukuran Matahari. Panas bintang induk juga dianggap tidak terlalu panas.
Sayangnya orbit planet K2-315b sangat dekat dengan bintang induk sehingga membuat permukaannya sangat panas. Peneliti memperkirakan permukaan planet memiliki suhu sekitar 350 derajat Fahrenheit (177 derajat Celcius).
"Ini akan terlalu panas untuk bisa dihuni manusia," kata Niraula.
Kepler memburu planet asing menggunakan metode transit. Metode ini akan mencatat penurunan kecerahan kecil ketika sebuah planet melintasi bintang induk. Penurunan kecerahan menandakan ada sebuah objek yang sedang melintasi bintang induk.
Mengutip Space, strategi yang sama digunakan oleh penerus Kepler, NASA's Transiting Exoplanet Survey Satellite (TESSA).
Dilansir dari Science Daily, Rabu (23/9), NASA menonaktifkan Kepler pada November 2018 setelah menjalankan misi dengan durasi lima setengah tahun. Para astronom telah menemukan sekitar 4,3 ribu eksoplanet yang dikonfirmasi hingga saat ini.
Sumber :