Portal Berita Online YPTA 1945 Surabaya
Sistem baru yang memungkinkan sensor serat optik dengan kemampuan mengirim data lebih cepat, saat ini telah dikembangkan oleh Peneliti dari Ecole Polytechnique Federale de Lausanne (EPFL), Swiss. Hal tersebut diprediksi dapat mengirim 100 kali lebih cepat pada area yang lebih luas.
Kepala Group for Fiber Optics di EPFL, Luc Thevenaz, mengatakan bagian sensor yang sedang dikembangkan menurutnya berbeda dengan sensor konvesional yang fokus pada titik tertentu saja, namun sensor serat optik tersebut juga berfungsi sebagai perekam data.
’’Tidak seperti sensor konvensional yang melakukan pengukuran pada titik tertentu, semisal termometer, sensor serat optik merekam data di sepanjang serat,’’ kata Thevenaz(17/11/20).
Pada umumnya sensor serat optik berfungsi sebagi sensor pendeteksi bahaya, seperti halnya mendeteksi retakan pada jaringan pipa, mendeteksi deformasi struktur teknik sipil dan juga untuk mendeteksi potensi tanah longsor di area lereng gunung.
Tidak hanya itu, sensor serat optik ini memiliki kemampuan dalam membaca suhu di mana pun serat ditempatkan, sehingga menghasilkan diagram panas secara berkesinambungan dari lokasi tertentu, terlebih jika lokasi tersebut membentang hingga puluhan kilometer. Hal tersebut tentunya dapat memprediksi dan meminimalisir potensi kecelakaan sebelum hal yang tidak diinginkan terjadi.
Diketahui dalam penelitian yang terbit di Nature Communications, para insinyur menggambarkan sistem mereka bekerja seperti gema. Hal itu memunjukkan jika seseorang meneriakkan satu kata, maka mereka akan mendengar kata itu kembali. Namun jika orang itu menyanyikan sebuah lagu, yang terdengar adalah perpaduan suara dengan perbedaan yang rumit.
Di sini perlu ada sandi untuk menguraikan suara dan membuatnya dapat dipahami. Sensor serat optik berfungsi dengan cara serupa, kecuali instrumen mengirimkan pulsa cahaya, bukan mengirimkan suara pada sepanjang serat.
Dengan sandi tersebut mereka memberi kode pada data yang dikirim melalui serat. Mereka menggunakan metode algoritme pengoptimalan genetik khusus yang menjadi solusi atas ketidak sempurnaan.
‘’Sistem lain memiliki ruang lingkup terbatas atau mahal, namun dengan sistem kami, Anda hanya perlu menambahkan program perangkat lunak ke peralatan Anda yang ada. Tidak perlu menyesuaikan sensor Anda atau menggunakan perangkat yang rumit,’’ ungkap Profesor School of Engineering tersebut.
Sumber : liputan6.com
Reporter