Portal Berita Online YPTA 1945 Surabaya
Nurul Rochmah, ST, MT, M.Sc mempresentasikan riset berjudul “ Penggunaan Pasir Brisek Dari Pantai Camplong Sebagai Pengganti Agregat Halus Pada Campuran Beton” pada acara PHENMA 2016 dipertengahan bulan Juli lalu.
Riset mengenai penggunaan Brisek dari pantai Camplong sebagai pengganti Agregat halus pada campuran Beton bertujuan menyelidiki kuat tekan beton yang menggunakan campuran pasir Brisek sebagai pengganti sebagian agregat halus di campuran beton dan memberikan inovasi tentang pembuatan beton dengan memodifikasi komposisi bahan yang digunakan.
Nurul Rochmah, ST, MT, M.Sc dosen Teknik Sipil UNTAG Surabaya mengatakan permintaan beton seiring dengan meningkatnya skala pembangunan saat ini menunjukkan juga semakin banyak kebutuhan beton di masa yang akan datang. Beton itu terdiri dari agregat kasar, agregat halus, semen dan air, jika permintaan beton banyak jadi otomatis penggunaan agregat ini banyak pula.
“ Pasir merupakan agregat halus, jika permintaan pasir semakin banyak maka harga pasir akan menjadi mahal. Untuk itu perlu dicari alternatif pengganti pasir. Dalam penelitian ini saya melakukan observasi pembuatan campuran dengan Beton menggunakan pasir Brisek, pasir Brisek, pasir yang berasal dari laut. Di Sampang Madura sebagian penduduk ada yang sudah menggunakan pasir Brisek sebagai campuran dalam pembuatan beton, akan tetapi mereka menggunakan sebatas untuk menghemat pengeluaran dan mereka belum mempunyai komposisi yang bagus,”tambah dosen Teknik Sipil UNTAG Surabaya tersebut.
“ Setelah dilakukan riset kurang lebih 6 bulan diperoleh hasil untuk komposisi pasir brisek dalam campuran pembuatan beton untuk menghasilkan optimum yang bagus dibutuhkan komposisi pasir Brisek sebesar 25%. Jadi disarankan bagi masyarakat yang ingin menggunakan pasir Brisek dalam campuran pembuatan beton gunakanlah komposisinya sebesar 25%, ”tutupnya.