Portal Berita Online YPTA 1945 Surabaya
Dosen Teknik Industri UNTAG Surabaya Wiwin Widiasih, ST.,MT mengikuti seminar nasional di UPN Veteran Jawa Timur pada 25 Oktober 2017 lalu. Pada kesempatan tersebut, Wiwin memaparkan paper yang berjudul “Perancangan Produk Rak Untuk Loyang Roti Ergonomis di Rehan Bakery Cabang Semampir Surabaya”.
Kepada warta17agustus.com, Wiwin mengatakan bahwa Seminar Nasional Waluyo Jatmiko UPN Veteran Jawa Timur merupakan event tahunan. Pada seminar tahun ini mengangkat tema “Peran Ergonomi dalam Pengembangan Kewirausahaan dan Industri Kreatif”.
“Pada seminar kemarin juga diundang Ketua Kadin Surabaya Dr. Ir. Jamhadi, MBA., Perhimpunan Ergonomi Indonesia Markus Hartono ST, M.Sc, Ph.D., CHFP, Founder Developer Property Indonesia Miftahul Amin, dan CEO Jawa Pos Azrul Ananda,” ucapnya.
Pada seminar nasional di UPN Veteran kemarin, kata Wiwin, dirinya membawakan paper yang berjudul “Perancangan Produk Rak Untuk Loyang Roti Ergonomis di Rehan Bakery Cabang Semampir Surabaya”. Penelitian tersebut merupakan hasil penelitian Tugas Akhir dari mahasiswa Rita Dwi Kurniawati dengan pembimbing Purnomo Adi dan Dwi Yuli Rakhmawati.
“Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rak untuk loyang roti di Rehan Bakery menjadi fasilitas kerja sangat penting dalam proses produksi roti. Frekuensi operator terhadap rak untuk loyang roti ini juga cukup tinggi. Saat ini, rak untuk loyang roti ini tersusun monoton dengan susunan rak yang terlalu banyak dan satu tatakan hanya dapat diisi satu loyang saja. Kondisi rak untuk loyang roti juga dirasa kurang ergonomis dan menyebabkan kelelahan terhadap operator,” jelasnya.
Akibatnya, lanjut dia, dapat mengurangi tingkat produktivitas operator. Oleh karena itu, dalam penelitian ini dilakukan perancangan rak untuk loyang roti di Rehan Bakery Cabang Semampir Surabaya secara ergonomis dengan mempertimbangkan antropometri. Selain itu, dalam konsep perancangan rak untuk loyang roti ini juga didekati dengan metode quality function deployment (QFD).
“Penelitian ini menciptakan rak untuk loyang roti yang ergonomis dan mempertimbangkan antropometri operator pada umumnya,” tutup Wiwin.