Portal Berita Online YPTA 1945 Surabaya
Penelitian Rizal Pratama Firyanto tentang ‘’Pengaruh Kuat Tekan Mortar Campuran Silica Fume Sebagai Substitusi Semen (K-300) dengan Air Laut sebagai Rendaman’’ telah berhasil membawanya meraih gelar Sarjana Teknik (S.T) dari UNTAG Surabaya.
Ketertarikan Rizal melakukan penelitian tersebut, karena dirinya melihat dalam pelaksanaan pembangunan kontruksi bangunan di daerah tepi pantai sangat sulit terhindar dari kontak langsung dengan air laut termasuk ketika beton dalam proses perawatan (curing). Kata Rizal, untuk mencegah dan mengurangi terjadinya kerusakan seperti pada beton, dapat dilakukan dengan cara membuat beton yang padat (kedap air) atau melindungi permukaan beton dengan zat lain yang dapat menahan pengaruh air laut.
‘’Penelitian ini dilakukan agar mendapatkan alternatif baru dalam dunia teknologi beton, dengan cara mensubstitusikan sebagian semen dan menjadi informasi kepada masyarakat umum tentang pemanfaatan silica fume, terutama yang mempunyai bangunan di tepi pantai. Selain itu, juga untuk merencanakan prosentase komposisi yang optimum dengan penambahan silica fume terhadap kuat tekan mortar dan penyerapan air mortar,’’ ucap wisudawan asal Surabaya tersebut. Penggelaran wisuda UNTAG Surabaya periode gasal 2017/2018 telah dilaksanakan pada 3 Maret 2018 lalu.
Lebih lanjut Rizal mengungkapkan hasil penelitiannya, bahwa karakterisitik kuat tekan mortar dengan campuran silica fume sebagai substitusi semen pada variasi prosentase 5% dan 8% umur 28 hari dengan menggunakan curing air PAM dan laut mengalami kenaikan terhadap beton normal. Sedangkan variasi prosentase 12% dan 15% umur 28 hari curing dengan menggunakan air PAM dan laut mengalami penurunan terhadap beton normal. Selanjutnya, kuat tekan optimum campuran silica fume curing air PAM terjadi pada umur 28 hari prosentase 8% sebesar 312.574 kg/cm2 dan untuk curing air laut terjadi pada umur 28 prosentase 8% sebesar 294.881 kg/cm2.
‘’Hasil lainnya menunjukkan bahwa pengaruh curing air laut tehadap kuat tekan mortar mengalami kuat tekan yang tidak jauh berbeda dengan curing air PAM, akan tetapi terjadi perbedaan secara visual/fisik antara mortar curing air laut dan PAM. Untuk mortar curing air PAM warnanya abu-abu sama dengan beton/mortar pada umumnya sedangkan mortar curing air laut terdapat bercak warna kuning seperti kerak yang hampir menutupi semua permukaan benda uji. Sementara itu, penambahan silica fume berpengaruh terhadap nilai resapan air mortar. Semakin besar penambahan prosentase silica fume, maka semakin kecil nilai resapan air. Nilai resapan air optimum terdapat pada campuran silica fume prosentase 15% sebesar 3.276 %,’’ jelasnya.