Portal Berita Online YPTA 1945 Surabaya
Rizky Setyawan mahasiswa Teknik Elektro UNTAG Surabaya membuat Sistem Monitoring NH Fuse Putus Pada Gardu Distribusi PLN Berbasis SMS. Dengan adanya sistem ini diharapkan PLN dapat menginformasikan ketika NH Fuse putus pada Gardu Distribusi kepada pelanggan sehingga pelayanan dan citra PLN di mata masyarakat menjadi lebih baik.
Di Indonesia perusahaan pemasok energi listrik dijalankan oleh PT. PLN (Persero). Bahkan sampai saat ini bisa dikatakan bahwa PT. PLN (Persero) merupakan satu-satunya perusahaan pemasok energi listrik di Indonesia. Oleh karena itu, PT. PLN (Persero) dituntut untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada pelanggannya, salah satunya dengan cara memastikan energi listrik bisa disalurkan ke pelanggan dengan lancar, handal dan tanpa terputusnya aliran listrik.
“Terputusnya aliran listrik ke pelanggan bisa terjadi di sisi Pembangkit PLN, Transmisi 150 kV, Tegangan Menengah 20 kV dan bisa juga terjadi Tegangan Rendah 220-380 V. Prosentase terputusnya aliran listrik paling dominan di sisi Tegangan Rendah 220-380 V,” kata Rizky saat ditemui warta17agustus.com, Kamis (2/2/2017).
Salah satu penyebab terputusnya aliran listrik karena putusnya pembatas (NH Fuse) yang terdapat pada Gardu Distribusi Tegangan Rendah yang diakibatkan beban lebih atau adanya gangguan di sisi Jaringan Tegangan Rendah sehingga energi listrik ke pelanggan tidak tersalurkan.
“Ketika NH Fuse di Gardu Distribusi terputus di daerah pedesaan penanganan lambat karena tidak adanya laporan pelanggan melalui Call Center 123,” jelas mahasiswa angkatan 2012 itu.
Selain itu, kata dia, sampai sekarang untuk monitoring gangguan NH Fuse putus masih manual, sehingga kurang efektif. Oleh sebab itu, mahasiswa alumni SMAN 3 Mojokerto ini membuat alat yang berfungsi memberitahukan ke pihak PLN via SMS, jika terjadi putusnya NH Fuse di Gardu Distribusi. Gardu distribusi merupakan salah satu komponen dari suatu sistem distribusi yang berfungsi untuk menghubungkan jaringan ke konsumen atau mendistribusikan tenaga listrik pada konsumen baik konsumen tegangan menengah maupun konsumen tegangan rendah.
Adapun alat monitoring NH Fuse Putus pada Gardu Distribusi PLN berbasis SMS buatan mahasiswa Teknik Elektro ini terdiri dari (1) Sensor arus yang berfungsi sebagai pembaca arus dengan output tegangan AC yang akan dikonversikan ke tegangan DC sebagai input ke pin ADC pada mikrokontroller Arduino, (2) Mikrokontroller Arduino berfungsi sebagai pengolah data yang masuk melalui input (Sensor arus, tegangan hilang) ataupun memberikan instruksi bagi output (Modem dan LCD), (3) LCD display berfungsi untuk menampilkan sementara arus yang terukur oleh sensor arus, dan (4) Modem berfungsi sebagai output (SMS) yang akan diberikan oleh mikrokontroller Arduino.
“Pada perancangan alat monitoring NH Fuse Putus pada Gardu Distribusi PLN berbasis SMS, yang berfungsi sebagai inputan, yaitu arus yang diukur melalui sensor arus. Selanjutnya melalui data yang diperoleh sensor arus tersebut akan diproses oleh Arduino menjadi output berupa tampilan besarnya arus yang akan ditampilkan oleh LCD monitor dan ketika terjadi putusnya NH Fuse maka tegangan dan arus akan hilang sehingga oleh Arduino akan diproses menjadi output berupa pemberitahuan putusnya NH Fuse melalui SMS,” jelas Rizky.
Lebih lanjut mahasiswa kelahiran Mojokerto, 3 Desember 1991 ini menjelaskan, secara garis besar sistemnya terdiri dari beberapa bagian, yaitu unit sensor arus ACS712, sistem mikrokontroler Arduino Uno, penampil LCD Karakter 16x2, dan modem sebagai pengirim data instruksi. Sistem ini dapat berjalan sesuai dengan harapan karena dilengkapi dengan sensor arus dan tampilan LCD karakter 16x2. Selain itu, yang paling penting menggunakan Modem GSM sebagai alat komunikasi data ke penerima informasi.
“Secara keseluruhan alat ini telah berfungsi sebagaimana yang diharapkan dan bisa digunakan untuk memonitor dan pemberi informasi ketika terjadinya NH Fuse putus,” tutup mahasiswa bimbingan Ir. Gatut Budiono, M.Sc itu.