Portal Berita Online YPTA 1945 Surabaya
Lasmiran Abdullah, Mahasiswa Program Studi Teknik Elektro UNTAG Surabaya menciptakan sistem program pengontrol listrik berbasis komputer atau Supervisor Control And Data Accusition (SCADA) untuk menekan angka kehilangan air yang dialami oleh perusahaan daerah air minum (PDAM). Dari hasil penelitiannya berjudul ‘’SCADA Sistem Distribusi Air PDAM Surabaya’’ Lasmiran berhasil raih predikat skripsi termenarik.
Mahasiswa kelahiran kota Bojonegoro itu mengatakan perangkat yang dibuatnya itu untuk pendeteksi sekaligus menekan angka kehilangan air Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM). Kebocoran pipa air minum yang terpendam di dalam tanah, masih menjadi masalah bagi Perusahaan PADM, termasuk di kota Surabaya.
‘’Saat ini tercatat 30 persen air bersih untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga, hilang akibat kebocoran yang susah dideteksi,’’ ucap Lasmiran. Itu bukan perkara mudah, ungkapnya, untuk menekan kehilangan air, terlebih jaringan pipa PDAM yang tersambung di dalam tanah Kota Surabaya, sudah mencapai sepanjang 570.000 KM.
Lebih lanjut, Lasmiran menjelaskan bahwa dirinya merancang prototype pendeteksi kebocoran pada pipa PDAM yang dinamakan SCADA untuk mengurangi kehilangan air, dan menekan biaya konsumsi energi listrik motor penggerak pompa.
‘’Dengan prototypenya petugas PDAM dalam mendeteksi kebocoran tidak perlu turun ke lapangan. Petugas cukup memonitoring lewat layar komputer. Karena monitor SCADA yang tersalur dengan sensor disetiap titik, akan menunjukkan bagian mana yang mengalami kebocoran. Sehingga bisa sedini mungkin operator untuk menginformasikan kepada petugas di lapangan," tuturnya.
Namun dalam menjalankan fungsinya, laki-laki kelahiran 25 tahun lalu itu mengungkapkan, SCADA tidak bisa digunakan secara langsung. Diperlukan suatu kontrolel sebagai penghubung antara SCADA dengan device.
‘’Salah satu kontrolel adalah PLC yang merupakan otak utama, dan SCADA adalah tampilan dari visualisasi kerja PLC,’’ terang Lasmiran pada warta17agustus.com
Sementara itu, Aris Hari Andriawan, ST., MT., Dosen Teknik Elektro UNTAG Surabaya menyebut Lasmiran Abdullah itu memang mahasiswa cerdas. Alat tersebut digarap hanya empat bulan. Semoga berguna terutama untuk PDAM di Surabaya.
menambahkan, SCADA memiliki kelebihan secara sistemik yang bisa mendekteksi kebocoran lebih dini di pipa PDAM. Alat ini juga bisa megalihkan distribusi air pada pipa yang tidak mengalami kebocoran.
‘’Ini adalah terobosan baru dan solusi disaat perbincangan terkait pipa bocor ramai dibanyak media. Kita akan berikan tantangan pada adik kelas lasmiran untuk mengembangkannya,’’ ungkap Dosen yang aktif di Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) UNTAG Surabaya itu
Redaksi yang malang melintang di bidang jurnalisme